Indonesia Akan Ekspor LNG ke Bangladesh

15 September 2017 13:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LNG (Foto: REUTERS/Desmond Boylan)
zoom-in-whitePerbesar
LNG (Foto: REUTERS/Desmond Boylan)
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius dan Menteri Negara Listrik, Energi, dan Sumber Daya Mineral Republik Rakyat Bangladesh, Nasrul Hamid, menandatangani nota kesepahaman memperkuat kerja sama bidang energi antar dua negara.
ADVERTISEMENT
Nota kesepahaman ini menegaskan kesediaan Bangladesh untuk berdiskusi lebih lanjut terkait rencana pembangunan fasilitas penerimaan dan infrastuktur Liquefied Natural Gas (LNG), termasuk pasokan dari Indonesia dan menegaskan kesediaan Indonesia memfasilitasi diskusi dengan produsen dan pemasar LNG Indonesia.
"Nota kesepahaman ini dilandasi hubungan baik antara Indonesia dan Bangladesh untuk melakukan kerja sama di bidang energi. Hari ini untuk Pertamina dan Petrobangla, selanjutnya mungkin untuk perusahaan lain yang bisa mendukung supply LNG untuk Bangladesh," kata Jonan dalam siaran pers, Jumat (15/9).
Sementara itu, Menteri Nasrul Hamid mengaku berterimakasih atas kerja sama ini. Menurut dia, kerja sama tersebut bertujuan untuk mengatasi defisitnya pasokan LNG Bangladesh.
"Defisit pada tahun 2018 diperkirakan sekitar 1 juta ton per tahun dan akan meningkat menjadi sekitar 11 juta ton per tahun pada tahun 2030. Untuk memenuhi defisit gas tersebut, pemerintah Bangladesh akan mengimpor LNG yang akan dilakukan oleh Petrobangla," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain melakukan suplai LNG ke Bangladesh, melalui nota kesepahaman ini dibuka kesempatan bagi Pertamina membangun membangun fasilitas penerimaan LNG yang terdiri dari Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), mooring dan infrastruktur off-loading, sub-sea dan pipa gas onshore ke grid gas alam.
"Ini baru awal kerja sama, dibuka kesempatan untuk pengembangan bisnis. Kita akan bicara lebih lanjut teknisnya nanti," kata Direktur Gas Pertamina, Yenni Andayani.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM mengatakan di Indonesia masih banyak kargo LNG yang belum terserap dan trennya berpotensi terus meningkat.
Pada 2014 ada 22 kargo, rinciannya 16 kargo diekspor dan sisanya untuk domestik. Setahun kemudian membengkak menjadi 66 kargo, rinciannya 60 kargo diekspor dan 6 kargo untuk dalam negeri. Tahun lalu juga ada 66,6 kargo tidak terserap, rinciannya 43 kargo diekspor dan 23,6 kargo untuk dalam negeri.
ADVERTISEMENT