Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Indonesia Serukan OKI untuk Bersatu Bantu Palestina
19 Mei 2018 12:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian di Palestina dan Gaza . JK menyerukan pada negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI ) untuk bersatu membantu kesulitan yang dihadapi Palestina .
ADVERTISEMENT
“Saya hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ini dengan hati sedih, melihat terus jatuhnya korban sipil di Gaza. Kekerasan demi kekerasan terjadi, ujar JK saat menyampaikan pidato pada KTT luar biasa OKI di Istanbul, Turki, Jumat, (18/5), melalui siaran pers yang diterima kumparan, Sabtu (19/5).
Menurut JK ketidakadilan terus terjadi tanpa ada yang dapat menghentikannya. Bahkan JK menyebut bangsa Palestina mengalami hari bencana, Nakba Day. Hari di mana Tanah Palestina diduduki. Hampir 1 juta orang terusir dari tanah Palestina.
“Kejadian beberapa hari ini mengingatkan saya pada apa yang terjadi 70 tahun yang lalu, ucap JK.
Lebih miris lagi, saat Wapres mencermati pidato Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu pada pembukaan Kedutaan Besar AS di Jerusalem tanggal 14 Mei 2018, Netanyahu mengatakan 'Jerusalem tidak dapat dipisahkan. Jerusalem menjadi Ibu Kota Israel'.
ADVERTISEMENT
"Pidato tersebut penuh arogansi dan menghancurkan harapan rakyat Palestina, harapan kita semua dan harapan dunia. Pernyataan ini sangat berbahaya," tegasnya.
Di tengah upacara meriah pembukaan Kedutaan Besar AS itu, kata JK, satu demi satu nyawa bangsa Palestina melayang.
“Sudah lebih dari 50 nyawa melayang, kita tidak pernah tahu berapa lagi nyawa akan melayang karena penggunaan kekuatan yang berlebihan dari Israel, ungkapnya.
Oleh karena itu, JK meminta persamaan sikap negara OKI harus terus ditingkatkan dan bersatu untuk membantu Palestina. Sebab kalau OKI bersatu, maka dapat diyakini bahwa hasil perjuangan akan jauh lebih baik.
“OKI harus jadi motor utama penggerak dukungan terhadap Palestina. Mari kita sisihkan sementara perbedaan di antara kita, seru JK.
ADVERTISEMENT
JK juga mengajak OKI untuk mengambil langkah strategis yang konkrit dalam forum ini. “Apakah kita bertemu hanya untuk bicara? Atau betul-betul akan bertindak? Kita harus bertindak, tegasnya.
Di porum itu JK juga memaparkan enam usulan gagasan sebagai tindak lanjut yang harus dilakukan bersama yaitu;
Pertama, negara-negra anggota OKI harus menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), baik Dewan Keamanan maupun Sidang Umum, untuk mengambil langkah tegas menyikapi perkembangan terakhir di Palestina.
“Sebuah investigasi independen harus dibentuk. Prinsip two state solution dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina merupakan salah satu prinsip yang tidak bisa ditawar," terangnya.
Yang kedua, pertemuan ini harus menghasilkan komitmen bantuan kemanusian yang sangat diperlukan saat ini, terutama di Gaza.
ADVERTISEMENT
“Kita juga harus bergerak membantu United Nations Relief and Works Agency For Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), kondisi UNRWA sangat mengkhawatirkan, kita harus membantunya," jelas JK.
Ketiga, negara-negara anggota OKI mendesak kepada negara yang belum mengakui Kemerdekaan Palestina, untuk segera melakukannya.
Keempat, Jk menyarankan supaya OKI memperkuat lobi agar negara lain tidak mengikuti langkah AS memindahkan kedutaan besarnya ke Jerusalem.
Kemudian yang kelima, Wapres mengajak untuk menjalankan semua yang pernah diputuskan OKI mengenai Palestina. “Saya melihat banyak keputusan OKI yang belum dan bahkan tidak dijalankan mengenai Palestina, tuturnya
Usulan keenam, Indonesia mendorong persatuan di Palestina juga diperkuat. Akan sulit perjuangan dilakukan tanpa persatuan internal Palestina.
ADVERTISEMENT
Lebih dalam Wapres memaparkan bahwa dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina tidak pernah dan tidak akan surut. Bagi Indonesia, Palestina adalah satu-satunya negara yang masih mengalami penjajahan di dunia modern saat ini.
Mengakhiri pidato singkatnya, Wapres mengataka sesuai amanat konstitusi, Indonesia akan terus berdiri bersama bangsa Palestina hingga Palestina merdeka di tanah airnya.
"Selama kemerdekaan belum dicapai oleh Bangsa Palestina, selama itu pula Indonesia akan berdiri di sisi Palestina," pungkasnya.