Insiden Monas Renggut Cita-cita Mahesa Jadi Anggota TNI

Foto Mahesa saat masih kecil. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)

Pupus sudah harapan Junaedi melihat anaknya Mahesa untuk tumbuh dan berkembang. Sebab, Mahesa telah meninggal saat pembagian sembako di Silang Monas oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI), Sabtu (24/4).

kumparan (kumparan.com) mengunjungi kediaman orang tua Mahesa di Pademangan Barat, Jakarta Utara. Tampak Junaedi dan istrinya masih terpukul berat. Foto-foto Mahesa masih terpajang kokoh di dinding rumahnya. Bahkan, salah satu foto Mahesa saat masih bayi menjadi koleksi kebanggaan orang tuanya.

Ayah Mahesa, Junaedi mengatakan, anaknya sehari-hari berperilaku baik dan rajin membantu orang tua. Mahesa, kata Juaedi, sangat dikenal baik oleh gurunya di sekolah. Mahesa sendiri masih duduk di kelas 6 SD.

Foto Mahesa di ponsel ayahnya. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)

“Anaknya menyenangkan, banyak yang kehilangan juga guru-gurunya. Mudah bergaul. Rajin, pokoknya rajin. Dia nggak banyak neko-neko. Nggak banyak permintaan,” kata Jaedi di rumahnya, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (3/4).

Mahesa merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Menurut Junaedi, ibu Mahesa setelah kepergian anaknya lebih banyak mengurung diri di rumah. Meski begitu, Junaedi tampak ceria saat mengenang anaknya sambil menceritakan cita-cita Mahesa.

“(Cita-cita Mahesa) Mau jadi TNI, iya. Hehe,” ujar Junaedi.

Acara bagi-bagi sembako di Monas akhir pekan lalu berbuah petaka. Ada dua orang tewas dalam peristiwa itu, salah satunya Mahesa berusia 12 tahun, dan masih duduk di kelas 6 SD. Acara itu sendiri diselenggarakan oleh Forum Untukmu Indonesia.

Junaidi orang tua Mahesa korban sembako Monas. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)