Insiden Penangkapan Rizieq di Arab Saudi karena Bendera Mirip ISIS

8 November 2018 5:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Habib Rizieq diperiksa polisi Arab. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq diperiksa polisi Arab. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab di Makkah, Arab Saudi, didatangi pihak kepolisian setempat pada Senin (5/11). Rizieq diperiksa setelah polisi mendapat laporan dari warga Saudi soal 'bendera mirip ISIS' terpasang di rumah Rizieq.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut dibenarkan oleh Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar RI untuk Arab Saudi. Agus menyebut bendera yang ada di rumah Rizieq mengarah pada simbol ekstremisme yang dilarang di Arab Saudi.
"Tempat tinggal MRS (Muhammad Rizieq Syihab) didatangi oleh pihak kepolisian Makkah karena diketahui ada pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstremisme," kata Agus dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (7/11).
Bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid itu dipasang di dinding luar rumah Rizieq di Saudi.
Pendukung Habib Rizieq Syihab. (Foto: AFP/Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung Habib Rizieq Syihab. (Foto: AFP/Adek Berry)
Agus menjelaskan, selama ini Saudi menentang dan melarang keras berbagai jargon, label, atribut, dan lambang apapun yang berbau terorisme dan ekstremisme.
"Pemantauan dalam medsos juga dipantau oleh pihak keamanan Arab Saudi. Dan pelanggaran IT adalah merupakan pidana berat jika bersentuhan dengan aroma terorisme," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani pemeriksaan singkat di rumahnya, Rizieq lalu dibawa ke kantor polisi dan sempat ditahan selama empat jam untuk proses penyelidikan. Rizieq akhirnya dibebaskan pada pukul 20.00 waktu setempat.
"6 November 2018 pukul 20.00 Waktu Arab Saudi, dengan didampingi oleh staf KJRI, Rizieq Syihab dikeluarkan dari tahanan kepolisian Mekkah dengan jaminan," jelas Agus.
Menanggapi hal itu, kuasa hukum Rizieq, Kapitra Ampera menyebut adanya dugaan pemasangan bendera berkalimat Tauhid itu dilakukan oleh pihak lain.
"Iya diduga ada orang yang pasang bendera berkalimat tauhid di dinding tembok rumah HRS (Habib Rizieq Syihab)," ujar Kapitra saat dihubungi kumparan, Rabu (7/11).
Habib Rizieq Syihab. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq Syihab. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
Pernyataan serupa dilontarkan oleh Jubir FPI Munarman yang mengatakan bahwa bendera itu dipasang oleh oknum tak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
"Bendera di pasang oleh tukang fitnah, ada operasi false flag terhadap HRS di Makkah saat ini. Mereka berharap dengan adanya peristiwa tersebut HRS mendapatkan kesulitan dari pihak keamanan Saudi," ujar Munarman.
"Jadi memang sungguh jahat para tukang fitnah tersebut. Tak cukup mereka memfitnah HRS di Indonesia, namun terus mereka lakukan fitnah hingga HRS berada di Saudi. Tujuannya hanya satu, yaitu HRS mendapatkan kesulitan dan mereka para tukang fitnah berharap celaka ke HRS," tambah Munarman.
Kejadian tersebut membuat Agus harap-harap cemas. Sebab, bila yang dipermasalahkan adalah urusan keamanan karena bendera terasosiasikan kelompok teror, maka masalah ini akan menjadi serius.
Terlebih Arab Saudi begitu getol menolak dan melarang adanya lambang atau jargon yang terkait dengan kelompok teror. KBRI saat ini tengah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait di Saudi terkait kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait Saudi terkait apa yang sebenarnya dituduhkan kepada MRS (Rizieq). Dubes berharap hanya masalah overstay saja yang merupakan pelanggaran imigrasi. Dubes sangat khawatir jika yang dituduhkan kepada MRS terkait keamanan Kerajaan Arab Saudi," tertulis dalam keterangan resmi Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Rabu (7/11).