Ironi PDIP di Jabar: Parpol Terbesar Tapi Elektabilitas Cagub Kecil

5 Februari 2018 17:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Sekolah Partai PDIP. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Sekolah Partai PDIP. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Survei Cyrus Network merilis hasil survei soal elektabilitas paslon yang bertarung dalam Pilgub Jabar. Hasilnya menunjukkan paslon yang diusung oleh PDIP, TB Hasanuddin dan Anton Charliyan memiliki elektabilitas terendah dengan 2,5 persen.
ADVERTISEMENT
Philips J. Vermonte, Executive Director, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menanggapi hasil survei tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan ironi bagi PDIP yang merupakan partai terbesar di Jabar.
"Calon yang diusung PDIP suara kecil sekali. Ini menunjukkan ironi besar dari parpol terbesar di Jabar. PDIP menurut saya mulai agak keteteran di banding partai lain. Bedasarkan survei, (PDIP) PR-nya berat sekali," kata Philips di Resto Opah Mami, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Philips mengatakan, salah satu faktor rendahnya eletabilitas TB Hasanuddin dan Anton Charliyan adalah solidaritas Parpol pendukung yang kurang solid dan ketidaksiapan dalam mempersiapkan calon.
"Soliditas Parpol pendukung Hasanuddin kurang solid dan pemilih tak solid juga. Saya lihat pekerjaan besar karena kelihatan tidak siap dalam menyiapkan calonnya untuk Jabar padahal semangat penting," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Konferensi pers PDIP. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers PDIP. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
Padahal dalam pertarungan Pilkada Jabar, kata Philips, pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh PDIP adalah membangun sebuah momentum partai. Sebab, PDIP saat ini sedang mengalami tekanan psikologis akibat menelan kekalahan dalam Pilkada Banten dan Jakarta beberapa waktu lalu.
"PDIP ada tekanan psikologis karena PDIP kalah akhir-akhir ini. Buat PDIP pilkada (Jabar) menjadi penting agar menjaga momentum untuk partai dan mesin partai," ujar Philips
Meskipun demikian, PDIP masih memiliki kesempatan dalam lima bulan terakhir untuk meningkatkan elektabilitas paslon. Sebab menurut hasil survei meskipun prosentase elektabilitas rendah, tetapi angka efiesiensi Paslon Hassanuddin dan Anton Charliyan tinggi sebesar 94.9%
"Tingkat popularitas rendah, tapi efisiensi tinggi sehingga untuk meningkatkan elektablitas tinggi sekali," ujarnya
ADVERTISEMENT
Bedasarkan hasil survei Cryrus Network, popularitas paslon Hassanudin dan Anton sebesar 25.3%, likeabilitas 24%, elektabilitas bedasarkan suku Sunda, paling rendah dengan 23.7%, faktor pekerjaan yakni petani paling rendah dengan 1.3% dan ditingkat pendidikan SMA juga terendah dengan 12.3%