Istana Puji Bamsoet yang Mundurkan Jadwal Pelantikan Jokowi

9 Oktober 2019 11:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ali Mochtar Ngabalin di JICT. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin di JICT. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
MPR RI memutuskan memundurkan waktu pelantikan paslon pilpres terpilih Jokowi-Ma'ruf dari pukul 10.00 WIB menjadi 16.00 WIB pada tanggal 20 Oktober mendatang. Keputusan itu diambil karena ingin memberikan kesempatan bagi masyarakat yang beragama Kristiani untuk beribadah di pagi hari.
ADVERTISEMENT
Istana pun mengapresiasi keputusan yang diambil oleh MPR. Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menilai keputusan MPR itu luar biasa dan mencerminkan toleransi.
"Menurut saya luar biasa loh. Selain orang sembahyang, itu kan ada CFD (Car Free Day) itu. Jadi kalau diundur setelah salat Asar itu clear. Itu apresiasi luar biasa. Saya yakin MPR memulai sesuatu dengan penghikmatan toleransi kebersamaan yang luar biasa," kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu (9/10).
"Itu artinya merupakan suatu wajah dan ciri yang baik. Ini tanda terbaik bagi MPR dan DPR dalam kepemimpinan mereka di 5 tahun ke depan," lanjutnya.
Ngabalin juga menyebut keputusan tersebut sudah dikoordinasikan dengan Istana. Dengan demikian, Istana juga dapat lebih menyiapkan diri dalam menghadapi pelantikan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Karena kan pengantin ini. Dengan begitu kami bisa berbenah-benah di Istana dan KSP, " jelasnya.
Ngabalin juga menyebut perubahan jam pelantikan telah diberitahukan kepada para relawan dan pendukung. Menurutnya, KSP selalu menjaga koordinasi yang baik dengan para relawan dan pendukung.
"Kalau ini kan paling tidak bukan koordinasi, tapi paling tidak memberitahukan. Pasti para relawan dan para pendukung tahu. Pasti dikoordinasikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan waktu pelantikan diubah dari pukul 10.00 WIB menjadi pukul 16.00 WIB karena ingin memberikan waktu bagi umat Kristiani untuk beribadah. Selain itu, MPR juga tidak ingin mengganggu kegiatan CFD dengan penutupan jalan.
"Saya pastikan tanggal 20 Oktober, kenapa diundur dari pukul 10.00 WIB menjadi pukul 16.00 WIB, karena kita ingin agar saudara-saudara kita memberi kesempatan bisa beribadah paginya,” ujar Bamsoet di rumah dinasnya, jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (8/10).
ADVERTISEMENT
“Kita tidak ingin mengganggu masyarakat yang ingin car free day di jalan utama,” ujar Bamsoet.