Jaminan Sosial di Kuba Buat PBB Terkagum-kagum

15 April 2017 16:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perwakilan PBB menemui Pemerintah Kuba (Foto: REUTERS/Alexandre Meneghini)
zoom-in-whitePerbesar
Perwakilan PBB menemui Pemerintah Kuba (Foto: REUTERS/Alexandre Meneghini)
Negara pulau di seberang Miami Amerika Serikat, Kuba, tidak hanya dikenal sebagai pemerintah komunis yang konsisten memusuhi AS. Borok pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap para oposisi komunis perlahan mulai terkuak ketika Fidel Castro wafat pada 25 November 2016.
ADVERTISEMENT
Namun, Kuba memiliki cerita lain tentang jaminan sosial yang dianggap terbaik di dunia --yang justru berbalik menjadi contoh bagi upaya penegakan HAM.
Kebijakan jaminan sosial itu terungkap lewat pernyataan tim pakar PBB yang berkunjung ke Kuba, Jumat (14/4). Dilansir Reuters, kunjungan perwakilan PBB yang bertujuan untuk membuka dialog soal penegakan HAM justru mendapati temuan lain, yaitu efektivitas kebijakan jaminan sosial di Kuba yang mampu menekan angka perbudakan dan perdagangan manusia.
Kunjungan tim investigasi PBB ini merupakan yang pertama sejak satu dekade terakhir. PBB berharap dapat saling belajar tentang sitem perlindungan HAM dengan pemerintah komunis Kuba.
"Saya berharap kunjungan ini merupakan langkah penting untuk dialog yang lebih intens dan berwarna, yang mencakup seluruh sistem HAM," ujar Mari Grazian Giammarinaro, pelapor khusus PBB tentang perdagangan manusia.
Mendiang Fidel Castro (Foto: Reuters/ Claudia Daut)
zoom-in-whitePerbesar
Mendiang Fidel Castro (Foto: Reuters/ Claudia Daut)
Tokoh-tokoh opisisi yang kabur ke luar negeri menyambut baik perubahan Kuba yang mulai terbuka terhadap PBB.
ADVERTISEMENT
Elizardo Sanchez, Ketua Komisi HAM dan Rekonsiliasi Nasional Kuba, menyoroti pemerintahan Kuba terdahulu yang begitu tertutup apabila didesak soal penyiksaan terhadap lawan politik Partai Komunis.
"Pemerintah tidak akan mengundang pelapor khusus PBB jika berbicara soal penyiksaan, kebebasan berekspresi, dan sistem politik elektoral," ujar Sanchez.
Namun di balik itu semua, Kuba memiliki sistem jaminan sosial terbaik yang manjur untuk meminimalisasi pelanggaran HAM, terutama perdagangan manusia.
Pemerintah Kuba menyelenggarakan kesehatan, pendidikan, dan sistem jaminan sosial gratis guna menghindarkan Kuba dari insiden perdagangan manusia.
"Faktor-faktor yang membuat masyarakat menjadi renta, tidak hadir di Kuba. Ketimpangan sosial dan kemiskinan adalah masalah yang dialami di seluruh negara yang mendorong kerentanan terhadap perdagangan manusia," kata Gimmarinaro.
ADVERTISEMENT
Ia berujar, arus penduduk ke luar Kuba, termasuk tokoh oposisi, terjadi karena paham politik yang berseberangan dengan pemerintah.
Namun pekerja-pekerja migran yang pergi ke luar Kuba dengan ambisi bisa memperoleh pekerjaan layak, justru kerap menjumpai kebalikannya.
Ambisi mereka memperoleh "Mimpi Amerika" nyatanya semu, sebab para buruh migran asal Kuba justru hidup miskin di luar negara asal mereka.
Sementara di dalam Kuba, kondisi sosial dan ekonomi hampir bersih dari faktor-faktor pendukung perdagangan manusia.
Fasilitas kesehatan Kuba (Foto: REUTERS/Desmond Boylan)
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas kesehatan Kuba (Foto: REUTERS/Desmond Boylan)
Dunia pendidikan dan kesehatan Kuba pun sarat prestasi. Meski menggenggam ideologi antipasar, Kuba mampu mewujudkan cita-cita kesetaraan sosialisme.
Angka literasi di Kuba mencapai 100 persen atau tidak ada warga yang buta huruf. Kuba memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan yang baik meski harus berjuang akibat embargo AS.
ADVERTISEMENT
Untuk menambah pesona Kuba, angka kematian bayi di negeri itu bahkan merupakan yang terendah di Amerika Latin dan Karibia.
Dengan statistik itu, Kuba jelas tak bisa diremehkan dunia.