Jaringan Internasional Diduga Terlibat dalam Teror Bom Sri Lanka

22 April 2019 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas khusus (STF) Sri Lanka selama penggerebekan setelah ledakan bunuh diri di daerah Orugodawatta di ibukota Kolombo, Sri Lanka. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas khusus (STF) Sri Lanka selama penggerebekan setelah ledakan bunuh diri di daerah Orugodawatta di ibukota Kolombo, Sri Lanka. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
ADVERTISEMENT
Pemerintah Sri Lanka menduga delapan bom yang menyerang Kolombo pada Minggu (21/4) lalu dilancarkan oleh kelompok militan lokal, National Thowfeek Jamaath. Dilansir Associated Press, Menteri Kesehatan Sri Lanka Rajitha Senaratne juga menyebut seluruh pengebom merupakan warga negara Sri Lanka.
ADVERTISEMENT
Meski dilakukan kelompok lokal, juru bicara pemerintah menyebut sebuah jaringan internasional disinyalir terlibat di belakangnya. Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena akan meminta bantuan asing untuk melacak hubungan internasional dengan serangkaian bom bunuh diri tersebut.
Sejumlah petugas keamanan berada di dalam gereja St. Anthony's Shrine setelah ledakan. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
"Laporan intelijen (menunjukkan) bahwa organisasi-organisasi teroris asing berada di belakang para teroris lokal. Karena itu, presiden akan mencari bantuan dari negara-negara asing," kata Maithripala dilansir Reuters.
Sejumlah ahli menyebut serangan semacam ini mengandung ciri khas kelompok-kelompok militan internasional seperti Al Qaeda. "Serangan yang disinkronkan ini tidak biasa di Sri Lanka. Dibandingkan dengan serangan serupa di Timur Tengah dan Asia Tenggara, ini memiliki DNA serangan yang dilakukan oleh Negara Islam dan Al Qaeda," kata Alto Labetubun, pakar anti-terorisme.
Sejumlah petugas keamanan Sri Lanka berada di dekat lokasi ledakan gereja St. Anthony's Shrine Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
Sejumlah polisi Sri Lanka berada di lokasi ledakan hotel Shangri-La Sri Lanka. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
Seorang pejabat senior anti-terorisme Asia juga mengatakan serangan itu kemungkinan dilakukan oleh sebuah kelompok dengan kemampuan operasional yang signifikan dan amat terampil.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, polisi sudah menangkap 13 orang yang dicurigai berkaitan dengan serangan tersebut. Sementara kantor berita AFP menyebut total pelaku yang sudah ditangkap mencapai 24 orang.
Dugaan sementara, rangkaian bom yang menyerang tiga gereja dan empat hotel di Sri Lanka merupakan bom bunuh diri. Penyelidik kejahatan forensik Sri Lanka, Ariyananda Welianga, mengatakan, analisis bagian tubuh pelaku menunjukkan pelaku tewas akibat meledakkan diri.
Sebuah mobil ambulans menuju lokasi ledakan gereja di Sri Lanka. Foto: AP / Eranga Jayawardena
Serangan delapan bom di antaranya menyasar tiga gereja, yakni Gereja St. Anthony Shrine, Gereja St. Sebastian, dan gereja di wilayah Batticaloa, timur Kolombo. Bom meledak saat para jemaat tengah melaksanakan kebaktian Hari Paskah.
Pelaku juga menyerang empat hotel dengan bom bunuh diri, yakni Grand Cinnamon, Shangri-La, Kingsbury, dan sebuah hotel yang berada di dekat kebun binatang nasional. Terakhir, bom bunuh diri meledak di sebuah rumah ketika polisi menyergap pelaku.
ADVERTISEMENT
Akibat serangan ini, 290 orang tewas dan 500 lainnya mengalami luka-luka. Seorang pekerja kamar mayat di kota Negombo, utara Kolombo, mengaku banyak jenazah yang sulit diidentifikasi lantaran jasadnya yang sudah hancur dan terbakar.