Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Jasad Jannatun Cintya Dewi Teridentifikasi dari Sidik Jari
31 Oktober 2018 19:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Tim dokter RS Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban Lion Air JT-610 bernama Jannatun Cintya Dewi. Petugas gabungan berhasil mengidentifikasi korban karena sidik jari terbilang cukup jelas.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Inafis Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, bagian tubuh Jannatun saat ditemukan tangan kanan yang terbilang lengkap. Kelima jari Jannatun lengkap dan masih tersambung dengan bagian dada hingga perut. Kondisi ini terbilang cukup baik dibanding dengan jasad korban lain yang masih diidentifikasi.
"Syukur alhamdulillah agak lebih baik daripada temuan yang lain sehingga kita yakini ini satu tubuh yang identifikasinya agak lebih mudah," kata Hudi saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Rabu (31/10).
Hudi menjelaskan, tim Inafis langsung menggunakan alat yang terkoneksi dengan data tunggal e-KTP. Tim lalu mencocokkan sidik jari jasad Jannatan dengan data sidik jari pada e-KTP.
Setelah data dimasukkan ke alat Inafis Portable, muncul foto beserta 10 sidik jari Jannatan yang terekam dalam e-KTP. Selain itu, data keluarga juga muncul dalam alat itu.
"Untuk memastikan bahwa data ini akurat, kami harus membandingkan dengan sidik jari yang kami ambil lewat format AK-23. Karena jarinya yang kita dapat hanya 5 di bagian sebelah kanan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
"Ternyata dari 5 ini ada satu jari telunjuk yang sangat baik bentuknya karena yang lain sudah terkontaminasi dengan barang lain, sobek akan lebih sulit lagi. Sidik jari telunjuk sangat baik, sebelah kanan relatif cukup baik," tambah dia.
Berdasarkan ilmu daktiloskopi, tim identifikasi hanya perlu menemukan 12 titik persamaan antara jari jenazah dengan data yang ada. Dengan begitu, jasad dapat dikatakan identik.
"Di korban ini, di jenazah ini, kita temukan 13 titik persamaan sehingga dapat kami yakini ini adalah identitas yang bersangkutan dan identik. Artinya sidik jari yang ada di mayat dengan yang ada di e-KTP sudah sama," ujar dia.
Selain itu, tim juga mencocokkan dengan data pembanding yang dibawa keluarga atau data antemortem, jasad Jannatun juga identik. Hal ini didapat dari data sejumlah foto dan kartu keluarga yang dibawa keluarga ke tim dokter.
ADVERTISEMENT
"Kita juga sudah tunjukkan ke pihak keluarga dan membenarkan itu keluarga saya itu adalah anak saya," kata dia.
"Siapa dia, nama lengkapnya Jannatun Cnthia Dewi," ucap dia.