Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Jasad Keluarganya Disuntik Perawat, Keluarga di Sidoarjo Marah-marah
29 Januari 2018 15:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Video keluarga pasien yang melabrak seorang dokter dan perawat di sebuah rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur viral di media sosial. Video berdurasi 3 menit 11 detik yang diunggah di akun Facebook milik Ariezta Nesy ini memperlihatkan bagaimana keluarga korban kecewa pada pelayanan dan tindakan pihak medis pada anggota keluarga mereka. Video yang sama juga diunggah oleh Instagram @unique_people_id.
ADVERTISEMENT
Keluarga pasien mengeluhkan pihak rumah sakit yang melakukan tindakan tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dulu, yakni memberi suntikan kepada pasien yang ternyata sudah meninggal.
"Seharusnya Anda sebagai seorang dokter spesialis bukan hanya menerima laporan tapi juga melakukan pemeriksaan. Karena kalau Anda memang memeriksa pasien, Anda pasti tahu kalau pasien ini sudah meninggal dunia, tapi yang terjadi Anda tahunya dari kami," keluh pria tersebut.
Dokter dalam video itu menjawab bahwa ia sedang melakukan pemeriksaan rekam medis. Namun keluarga pasien tetap tidak terima karena menganggap perawat memberikan suntikan padahal kondisi pasien sudah meninggal. Mereka geram dan menganggap pihak rumah sakit tidak serius melakukan pemeriksaan, sehingga tidak tahu kalau pasien sudah meninggal.
ADVERTISEMENT
"Saya menuntut perawat ini karena sempat menanyakan kondisi ibu saya, berarti kalian menyuntik tanpa periksa dulu, asal suntik, hanya berdasarkan perintah dokter," amuk seorang wanita dalam video tersebut.
Dikonfirmasi kumparan (kumparan.com) Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan sudah mendengar informasi tersebut. Namun belum ada pihak yang melapor ke polisi.
"Dari penyelidikan awal, diketahui bahwa rumah sakit tersebut adalah RS Siti Khodijah di Sidoarjo," ujar Frans Barung Mangera, Senin (29/1).
Frans Barung mengimbau agar keluarga yang merasa dirugikan segera melaporkan ke polisi, sehingga polisi bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Walau langkah awal dari polisi tapi diharapkan keluarga yang merasa dirugikan melaporkan ke kepolisian," kata Barung.
ADVERTISEMENT
Sampai berita ini diturunkan, pihak rumah sakit belum dapat memberikan keterangan apapun. Mereka mengatakan akan menjabarkan semua klarifikasinya dalam jumpa pers yang akan digelar Selasa (30/1) besok.