Jemaah Haji Diminta 'Halalkan' Barang-barang yang Ditinggal di Madinah

22 Agustus 2019 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sektor 5 Pemondokan Madinah, Khalilurrahman. Foto: Media Center Haji/Sitria Hamid
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sektor 5 Pemondokan Madinah, Khalilurrahman. Foto: Media Center Haji/Sitria Hamid
ADVERTISEMENT
Sebuah kebiasaan jemaah haji dari tahun ke tahun adalah meninggalkan barang bawaan mereka yang tidak terpakai di kamar hotel. Barang ini kemudian terbengkalai atau terbuang sia-sia. Untuk itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meminta jemaah haji "menghalalkan" barang-barang tersebut untuk dipergunakan.
ADVERTISEMENT
Permintaan kehalalan barang ini disampaikan oleh Kepala Sektor 5 pemondokan jemaah di Madinah, Khalilurrahman. Para kepala regu atau kloter yang tinggal di sektornya diminta untuk menandatangani surat terkait kehalalan barang-barang itu, atau paling tidak ada persetujuan lisan.
Dia mengatakan, biasanya banyak barang jemaah yang tidak dibawa ke tanah air. Barang-barang itu akan ditemukan dalam penyisiran ke kamar-kamar jika para jemaah sudah berangkat ke bandara.
Suasana di dalam kamar tempat jemaah haji Indonesia menginap di Hotel Isyraq Al Bustan, Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan/Media Center Haji
Barang-barang tersebut masih bisa digunakan atau dikonsumsi. Namun Khalil khawatir jika tidak ada akad maka barang-barang itu haram untuk digunakan. Dia mengimbau, paling tidak di barang-barang yang ditinggal tersebut tersebut ada tulisan "ini halal untuk digunakan".
"Ini agar kami tenang menggunakannya. Kami tidak akan menggunakannya jika tidak ada akadnya," kata Khalil kepada tim Media Center Haji, Rabu (21/8).
ADVERTISEMENT
Di antara barang yang sering ditinggalkan adalah penanak nasi atau rice cooker, teko listrik, sandal, mukena, atau sajadah. Banyak juga makanan yang ditinggal seperti kurma, kecap, saus, atau roti. Jemaah meninggalkan barang karena membebani koper atau terlalu repot.
"Biasanya mereka malas membawanya karena ribet," ujar Khalil.
Hotel Dallah Taibah, Madinah, tempat jemaah haji khusus menginap. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Barang-barang tersebut nantinya akan dibagikan oleh petugas haji. Di antaranya kepada para mukimin atau jemaah lainnya. Sedangkan untuk sandal yang ditinggalkan bisa diserahkan kepada petugas di Masjid Nabawi untuk diberi kepada jemaah yang kehilangan sandal.
"Bisa kami berikan kepada petugas, tamu, atau jemaah yang tersasar," kata Khalil.