Jho Low, Pemilik Kapal Pesiar yang Disita di Bali Protes

1 Maret 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal pesiar "Equanimity" (Foto: AFP/Rully Prasetyo)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal pesiar "Equanimity" (Foto: AFP/Rully Prasetyo)
ADVERTISEMENT
Terduga pebisnis pemilik kapal pesiar Equanimity yang disita Dirtipid Eksus Bareskrim Polri di Bali, Low Taek Jho, melontarkan kritik kepada Kementerian Kehakiman Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Pria yang kerap disapa Jho Low ini mengatakan, AS tidak memberikan bukti kuat kepada aparat keamanan Indonesia untuk menyita aset miliknya tersebut. Low bahkan menuding ada motif politik di balik penyitaan tersebut.
"Ini sangat mengecewakan, tuduhan ini cacat dan punya motif politik di belakangnya, Kementerian Kehakiman AS terus melakukan pola seperti ini di seluruh dunia, mereka melakukan ini tanpa bukti yang mendukung," sebut Low lewat juru bicaranya, seperti dikutip dari The Star, Rabu (1/3).
"Kami menantikan pengadilan menghadirkan fakta aktual yang dapat menunjukkan kasus yang diangkat Kementerian Kehakiman itu hadir tanpa dasar kuat," sambung dia.
Kapal Equanimity diduga terkait dengan penyelidikan korupsi besar di Malaysia, 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Dana tersebut, kemudian masuk dalam sistem keuangan Amerika Serikat lalu digunakan untuk membeli Equanimity.
ADVERTISEMENT
Kasus 1MDB terungkap dari dari laporan Wall Street Journal, mereka melaporkan uang USD 700 juta dana mengalir ke rekening-rekening pribadi milik Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di 2 bank. Surat kabar tersebut mengatakan sumber dana tidak jelas dan para penyelidik pemerintah tidak memberikan perincian tentang penggunaan dana tersebut, begitu masuk ke rekening Najib
1Malaysia Development Bhd atau terkenal dengan 1MBD dibentuk oleh PM Najib Razak pada 2009 untuk memperbaiki keuangan dan pembangunan di Negeri Jiran. Pada 2014, laporan keuangan 1MBD terdapat beberapa pembayaran yang hilang. Sebagai pemimpin dan penasihat 1MBD, Najib dituduh menerima uang dari badan tersebut.