Jika Berdamai dengan Korut, Korsel Enggan 'Usir' Tentara AS

2 Mei 2018 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara AS di Korsel (Foto: AFP/Jung Yeon-Je )
zoom-in-whitePerbesar
Tentara AS di Korsel (Foto: AFP/Jung Yeon-Je )
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korea Selatan menyatakan perdamaiannya dengan Korea Utara tidak terkait perjanjian persekutuannya AS. Jika kesepakatan damai permanen sudah berlaku, Seoul tetap menginginkan kehadiran tentara AS di negaranya.
ADVERTISEMENT
"Tentara AS yang ditugaskan di Korea Selatan adalah perjanjian persekutuan antara Korsel dan AS," ucap juru bicara Istana Kepresidenan Korsel di Gedung Biru, Kim Eui-kyeom, seperti dikutip Reuters, Rabu (5/2).
Tentara AS di Korsel (Foto: AFP/Jung Yeon-Je )
zoom-in-whitePerbesar
Tentara AS di Korsel (Foto: AFP/Jung Yeon-Je )
"Jadi hal ini sama sekali tidak berkaitan dengan perjanjian damai (dengan Korea Utara)," sambung dia.
Isu ini menjadi topik pembicaraan hangat masyarakat Korea Selatan usai Penasihat Presiden Korsel, Moon Chung-in, menyampaikan pendapatnya soal kehadiran tentara AS. Moon menyebut, kehadiran tentara AS akan menyulitkan hubungan dua negara jika Korut dan Korsel mendatangani perjanjian damai.
Untuk merespons pernyataan Moon, Kim meminta yang bersangkutan tidak menciptakan kebingungan terkait sikap Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Menurut seorang pejabat tinggi Korsel yang tak mau disebutkan identitasnya, Presiden Moon sudah menentukan sikap soal kehadiran Tentara AS.
ADVERTISEMENT
Tentara Negeri Paman sangat dibutuhkan untuk saat ini dan di masa depan khususnya untuk menjadi mediator konfrontasi militer dengan negara tetangga seperti Jepang dan China.
Ada sekitar 28.500 Tentara AS yang ditempatkan di Korsel. Korut telah lama meminta Korsel memulangkan Tentara AS sebagai salah satu syarat perdamaian.
Namun, saat KTT Korea pekan lalu, baik Presiden Moon mau pun Pemimpin Korut Kim Jong-un tidak menyinggung sama sekali soal masa depan Tentara AS di Negeri Gingseng.