JK Minta Makmurkan Masjid: Di Malaysia Takmir Digaji Negara

25 Mei 2018 18:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres JK buka puasa dengan pengurus DMI. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres JK buka puasa dengan pengurus DMI. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar buka puasa bersama dengan sejumlah pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI). Kegiatan buka bersama ini diselenggarakan di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (25/5).
ADVERTISEMENT
Hadir mendampingi JK Wakil Ketua Umum DMI Komjen Pol Syafruddin, Anggota Majelis Pakar Azyumardi Azra, Sekjen DMI Imam Addaruqutni
"Kenapa Dewan Masjid tak bisa atasi radikalisme? Seperti saya katakan, DMI harus kerja lebih keras dari masjid di negara lain. Di Malaysia semua masjid dibangun pemerintah, takmirnya digaji pemerintah, kita dibangun masyarakat," kata JK, Jumat (25/5).
Menurut dia, kesejahteraan pengurus masjid harus diperhatikan DMI dan pemerintah. Selama ini di Indonesia, pengembangan masjid bergantung pada kotak amal. Sementara di luar negeri, tanggung jawab itu diambil oleh pemerintah.
"Kotak amal hanya beredar di RI. Pakistan, Malaysia, Brunei apalagi di Makkah tidak ada. Alhamdulilah, gotong royong kita bertanggungjawab kepada masjid yang dibangun," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Pedoman kita adalah kita memakmurkan masjid dan masjid memakmurkan rakyat sekitar. Jangan hanya kita makmurkan masjid tapi masjid tak memakmurkan masyarakat sekitar," lanjut Ketua Umum DMI ini.
JK mencontohkan banyak masjid bagus tapi rumah di sekitarnya kumuh. Hal inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah. Jika masjid bagus, maka masyarakatnya harus lebih makmur.
Wapres JK buka puasa dengan pengurus DMI. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres JK buka puasa dengan pengurus DMI. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Lebih lanjut, karena pemerintah Malaysia bertanggung jawab kepada takmir, maka khutbah yang disampaikan bisa 'diawasi' sehingga tak berpotensi menyebarkan radikalisme.
"Karena masjid di RI dibangun masyarakat maka tak mudah, kita tak ada perintah-perintah. Beda kalau di Malaysia, di depan masjid agungnya itu ada kantor penerbitan khutbah. Di situlah khutbah dibuat, disebarkan. Makanya khutbah dari Johor sampai Kedah itu sama tiap Jumat," jelas mantan Ketum Golkar itu.
ADVERTISEMENT
JK mengingatkan fungsi masjid harus mengedepankan perdamaian. Sebab, itulah salah satu fungsi utama masjid. Jika ideologi itu bergeser, maka Indonesia bisa menjadi "berita besar" di dunia.