JK Pesan ke Pemuda, Masjid Tak Diintervensi Politik Praktis

7 Februari 2019 13:35 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf kalla di acara Mukhtamar Dewan Masjid Foto: Adhim Mugni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf kalla di acara Mukhtamar Dewan Masjid Foto: Adhim Mugni/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mengundang dalam rapat koordinasi antarpemuda masjid. Saat bertemu JK, BKPRMI mengajak Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid (DMI) Syafruddin. "BKPRMI akan melaksanakan rapat koordinasi pada tanggal 27 Februari yang akan datang yang akan dibuka oleh Bapak Wakil Presiden, rakornya di Wisma Haji Pondok Gede," kata Syafruddin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (7/1). Sementara itu, Ketua Umum BKPRMI Said Aldi Al Idrus mengatakan rapat koordinasi tersebut digelar untuk menyukseskan jalannya Pemilu 2019 di bulan April. BKPRMI mendapat wejangan dari JK agar pemuda masjid tak boleh diintervensi kepentingan politik "Tema rakornya peran pemuda masjid dalam menyukseskan pemilihan legislatif dan Pilpres tahun 2019. Tadi juga Pak Wakil Presiden berpesan pemuda masjid itu harus benar-benar kembali ke masjid. Pemuda masjid juga tidak boleh diintervensi oleh siapa pun untuk kepentingan pileg dan yang lain-lain," jelas Said.
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia di Kantor Wakil Presiden RI, Kamis (7/2). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia di Kantor Wakil Presiden RI, Kamis (7/2). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Selain itu, Said juga menegaskan bahwa masjid merupakan tempat ibadah dan bukan tempat untuk berpolitik praktis. Menurutnya, ada tempat lain selain masjid jika orang-orang ingin menyampaikan orasi politiknya. "Kami telah menjelaskan masjid bukan untuk kampanye, masjid itu tempat untuk ibadah. Selaku dia caleg, silakan kalau mau ibadah, silakan ke masjid, kalau dia mau menyampaikan orasi politiknya, ada panggungnya. Dan kita jadikan masjid tempat ibadah dan tempat perekat ukhuwah," jelas Said. Perwakilan pemuda masjid seluruh Indonesia itu juga menjalankan imbauan dari JK selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang menyarankan agar pengurus masjid membakar tabloid bernuansa politik di lingkungan masjid. Ia menginstruksikan para pemuda masjid untuk menelusuri hal tersebut agar peredaran tabloid tak terulang lagi. "Baru-baru ini ada tabloid, dan jadi langsung Ketua Dewan Masjid Indonesia, Pak Wakil Presiden menginstruksikan, apabila ada tabloid tersebut dibakar, pemuda masjid juga menginstruksikan, apabila ada tabloid yang memang menyesatkan umat agar dibakar, dan siapa yang antarnya untuk diselidiki ini untuk kepentingan apa. Yang jelas kami pemuda masjid bersama umat dalam menyukseskan Pileg dan Pilpres 2019," ujar Said.
ADVERTISEMENT