JK soal Rusuh Mako Brimob: Kalau Teroris Gabung Bisa Bikin Universitas

9 Mei 2018 13:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berkumpulnya narapidana terorisme dalam satu rumah tahanan menjadi kekhawatiran tersendiri. Seperti kerusuhan yang terjadi di dalam Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), narapidana terorisme jika bersatu dalam satu rumah akan menjadi universitas. Namun repotnya, jika penahanan mereka dipisah akan menjadi virus yang menyebarkan paham radikalisme kepada narapidana lainnya.
"Memang kalau teroris bergabung jadi satu dia (bisa) bikin universitas. Kalau dipecah pecah bikin virus," kata di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (9/5).
Kondisi terkini area Mako Brimob (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini area Mako Brimob (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Namun, JK tetap optimistis kerusuhan di Rutan Mako Brimob itu segera tertangani. Karena Polri, kata JK, mempunyai pasukan yang andal menangani krisis semacam itu.
"Ya Brimob itu kan punya pasukan khusus, Gegana, macam-macam, pasti bekerja di situ,'' tutup JK.
Kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, terjadi Selasa (8/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Kerusuhan diduga dipicu soal makanan dan keinginan para napi terorisme bertemu dengan pemimpin Jemaah Anshorut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman, yang sedang dalam proses peradilan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah polisi dikabarkan tewas dalam kerusuhan ini. Sedangkan kelompok teroris hingga siang ini masih menduduki Rutan Mako Brimob setelah berhasil merebut senjata milik petugas. Proses negosiasi oleh polisi masih terus dilakukan.