JK: Surat Suara Besar, Warga Bisa 12-15 Menit di TPS

16 April 2019 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menpora Imam Nahrawi, CdM Syafruddin hingga Menkominfo Rudiantara di Istana Wapres. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menpora Imam Nahrawi, CdM Syafruddin hingga Menkominfo Rudiantara di Istana Wapres. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut bahwa pemilu yang diselenggarakan tahun ini merupakan pemilu terumit, sebab ada 5 surat suara yang harus dicoblos warga. Ia mengimbau agar masyarakat yang menggunakan hak pilihnya di TPS tidak berlama-lama di bilik suara.
ADVERTISEMENT
"Di Indonesia TPS ada 800 ribu, satu TPS maksimum 300 (pemilih), jadi walaupun juga cara pemilihannya rumit karena ada 5 kertas suara, besar-besar, panjang-panjang lagi itu, bisa antara 12-15 menit satu orang dibutuhkan. Jadi memang dianjurkan untuk lebih cepat," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (16/4).
JK mengatakan meski ada permasalahan pada penyelenggaraan pemilu dalam negeri, tidak akan serumit penyelenggaraan pemilu seperti di luar negeri. Selain itu ia mengatakan bahwa jumlah TPS di dalam negeri jumlahnya lebih banyak dibandingkan di luar negeri.
"Tidak terjadi suatu, katakanlah masalah di luar negeri karena kurang TPS, banyak lagi polisi yang datang, paspor, jadi banyak yang tidak terencana. Kalau di dalam negeri, mau yang pindah sudah diatur, sebelumnya sudah ada daftarnya," kata JK.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak ada sesulit itu, di luar negeri itu banyak orang yang tidak mendaftar. Kedua, juga TPS-nya tidak banyak semua berkumpul di kedutaan seperti itu. Apa yang kita lihat terjadi itu," ujarnya.
Menurutnya hal-hal yang menghambat penyelenggaraan pemilu khususnya di luar negeri perlu diperbaiki. JK mengatakan, meski ada masalah dalam pemilu luar negeri namun partisipasi masyarakat yang ikut Pemilu 2019 begitu tinggi.
"Tapi kita pertama di lain pihak, perlu perbaiki tapi yang paling penting ada suatu kebaikan partisipasinya tinggi. Saya kira pemilu ini yang tingkat partisipasinya paling tinggi di luar negeri, khususnya kita harapkan besok partisipannya tinggi," jelasnya.
Surat suara pemilu 2019. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Sebelumnya, JK menanggapi polemik soal banyaknya WNI yang tak bisa menggunakan hak suaranya di Pemilu 2019 yang diselenggarakan di Sydney, Australia. JK mengatakan, hal tersebut terjadi karena imbas dari rumitnya pemilu saat ini yang menggabungkan pilpres dan pileg dalam satu waktu.
ADVERTISEMENT
Banyaknya kertas suara yang harus dicoblos tersebut membuat durasi mencoblos menjadi panjang. Ia memperkirakan, butuh 12 hingga 15 menit untuk satu orang menggunakan hak pilihnya di bilik suara. Hal tersebut kemudian diperparah dengan minimnya TPS yang disediakan.
"Ini kan efek yang diperkirakan bahwa pemilu kita begitu rumit. Kedua juga tentu antusiasme daripada masyarakat kita di luar itu naik dibanding dengan 5 tahun lalu," kata JK di ICE, BSD, Senin (15/4).