‘Jogja Istimewa’, Semangat Yogyakarta yang Dijiplak Jadi Lagu Kampanye

16 Januari 2019 7:28 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
Marzuki Mohamad alias Kill the DJ. (Foto: Instagram/@killthedj)
zoom-in-whitePerbesar
Marzuki Mohamad alias Kill the DJ. (Foto: Instagram/@killthedj)
ADVERTISEMENT
Musikus Marzuki Mohamad atau Kill The DJ melaporkan akun media sosial @CakKhum yang telah menggunakan lagu Jogja Istimewa untuk kepentingan kampanye Prabowo-Sandi. Dalam yang beredar tersebut, terdengar lirik ‘Istimewa negerinya, istimewa orangnya’ diubah menjadi ‘Prabowo-Sandi pilihan kita', kemudian lirik 'Jogja istimewa untuk Indonesia' menjadi 'adil dan makmur tujuan kita'.
ADVERTISEMENT
Sebagai penyanyi sekaligus pencipta lagu tersebut, Marzuki atau pria yang akrab disapa Juki ini merasa geram dan mengaku keberatan jika lirik lagu ciptaannya itu diubah. Akhirnya, ia memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke Polda DIY.
Berikut ini, kumparan rangkum fakta terkini perkembangan kasus tersebut:
1. Alasan Keberatan
Menurut Juki, alasan keberatannya tersebut berkaitan dengan nilai historis lagu. Baginya, lagu yang ia tulis pada tahun 2010 itu menggambarkan rasa cintanya yang begitu luar biasa pada Yogyakarta.
Lagu tersebut memiliki nilai sejarah luar biasa bagi dirinya. “Seperti utang rasa saya kepada Yogyakarta yang saya cintai. Saya tidak akan mengingkari spirit lagu itu hanya untuk kampanye,” tegas Juki.
Juki mengaku tidak akan pernah mengubah liriknya untuk kepentingan politik kelompok tertentu. "Meskipun saya pendukung Jokowi, saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya," imbuhnya.
Musisi Marzuki Mohamad atau Kill the DJ melaporkan akun @CakKhum yang penyebar video berisi lagu Jogja Istimewa yang diubah liriknya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Musisi Marzuki Mohamad atau Kill the DJ melaporkan akun @CakKhum yang penyebar video berisi lagu Jogja Istimewa yang diubah liriknya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
2. Dilaporkan ke Polda DIY
ADVERTISEMENT
Merasa geram dan tidak terima lagu miliknya dirubah, Juki datang untuk melapor ke Polda DIY sekitar pukul 14.30 WIB, Selasa (15/1). Menurut Juki, akun media sosial Instagram @CakKhum telah melanggar Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
“Ya intinya seperti yang saya tulis di Instagram saya tidak terima lagu tersebut dipakai untuk kampanye. Baik itu untuk pasangan Jokowi-Maruf maupun Prabowo-Sandi,” kata Juki.
Musisi Marzuki Mohamad atau Kill the DJ melaporkan akun @CakKhum yang penyebar video berisi lagu Jogja Istimewa yang diubah liriknya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Musisi Marzuki Mohamad atau Kill the DJ melaporkan akun @CakKhum yang penyebar video berisi lagu Jogja Istimewa yang diubah liriknya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
3. Didukung oleh TKD Jokowi-Ma’ruf
Aksi Juki ini rupanya didukung oleh Ketua Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf tingkat DIY, Bambang Praswanto. Pihaknya bahkan menyediakan tim advokasi khusus untuk membantu Juki dalam kasus ini.
“Kami menugaskan kepada tim advokasi dan bantuan hukum 01 untuk membantu Mas Marzuki Cs dan siang ini koordinasi,” jelas Bambang, Selasa (15/1).
Musisi Marzuki Mohamad atau Kill the DJ melaporkan akun @CakKhum yang penyebar video berisi lagu Jogja Istimewa yang diubah liriknya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Musisi Marzuki Mohamad atau Kill the DJ melaporkan akun @CakKhum yang penyebar video berisi lagu Jogja Istimewa yang diubah liriknya. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
4. Tim Prabowo Minta Maaf
ADVERTISEMENT
Sementara itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, meminta para relawannya di Yogyakarta segera meminta maaf kepada Juki. Andre pun mengaku, sebenarnya pihak BPN pusat tidak mengetahui penggunaan lagu tersebut oleh relawan di Yogyakarta. Sebab, hal tersebut berada di bawah koordinasi relawan daerah dan tidak dikoordinasikan secara langsung dengan BPN pusat.
"Terus terang kami di BPN, kami tidak tahu ini teman-teman relawan yang melaksanakan diberbagai daerah, kan nggak semua dikoordinasikan ke kita," kata Andre saat dihubungi, Selasa (15/1).
Lebih lanjut, Andre juga mengimbau para relawannya untuk menghargai hak cipta yang ada. Ia juga tidak mempersalahkan pernyataan keberatan yang dicetuskan oleh Kill the DJ karena lagunya digunakan sebagai lagu kampanye.
Jubir Pemenangan Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Pemenangan Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT