Joko Widodo Minta NU Bantu Lawan Hoaks dan Fitnah

28 Februari 2019 5:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo hadiri Munas PBNU di Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). Foto: Dok. PBNU
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo hadiri Munas PBNU di Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). Foto: Dok. PBNU
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo menyebut Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran besar dalam membangun kehidupan bermasyarakat. Ia pun meminta bantuan NU untuk ikut memerangi hoaks dan fitnah yang kerap muncul di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Joko Widodo saat menghadiri Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama, Rabu (27/2). Dalam acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat itu, Jokowi meminta peran aktif NU.
"Saya titip ini harus betul-betul direspons dengan baik oleh NU. Terutama kalau ada fitnah-fitnah, isu-isu yang sudah dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah," tutur Jokowi di lokasi.
Menurut Joko Widodo, hoaks dan fitnah yang kerap beredar menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyebut hoaks yang sempat menyerangnya, seperti melarang adzan hingga pelegalan perkawinan sejenis.
Presiden RI, Jokowi Hadiri Munas Nahdatul Ulama di Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2) Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
"Kalau yang percaya 20-30 (orang) kita diamkan, enggak apa-apa. Kalau sudah jutaan (orang) harus kita jelaskan kepada santri-santri kita, kepada lingkungan-lingkungan kita," jelas Jokowi.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan strategi pemerintah untuk mengembangkan sumber daya alam (SDM) di Indonesia. Salah satu caranya melalui pelatihan SDM.
"Jangan sampai kita ketinggalan. Namun juga jangan sampai kita pesimis. Kita harus optimis bahwa SDM Indonesia mampu berkompetisi dan bersaing dengan negara-negara lain," kata Jokowi.