Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengeluarkan keluh kesahnya pada masyarakat yang hadir di acara deklarasi dukungan dari Alumni Jogja SATUkan Indonesia di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Sabtu (23/3). Jokowi mengaku selama 4,5 tahun ini, dia diserang hoaks dan fitnah.
ADVERTISEMENT
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut selama ini dia hanya diam mendapat serangan-serangan itu. Namun, kini ia mengaku akan melawannya.
"4,5 tahun saya difitnah, saya diam. Dijelek-jelekin, saya diam. Direndah-rendahkan, saya diam. Dihujat, dihina, saya diam. Tapi di Jogja ini saya sampaikan, saya akan lawan," kata Jokowi di hadapan para pendukungnya.
"Ingat, sekali lagi! Akan saya lawan," teriaknya.
Jokowi lantas menceritakan saat negara mengambil alih Blok Mahakam dan Blok Rokan yang sebelumnya dikuasai asing. Meski negara sudah mengambil alih, tapi Jokowi mengaku tetap dituding antek asing.
"Saya tidak pernah cerita saat itu. Saya diam, tapi dituding-tuding terus (sebagai) antek asing. Saya diam saja, tapi masih dituding-tuding," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Jokowi, pada akhir 2018 Indonesia telah memiliki 51,2 persen saham PT Freeport. Ia menyebut bahwa fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa pemerintah telah melakukan sesuatu untuk negara.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaan saya, dipikir gampang dan mudah mengambil alih seperti itu? Hari ini saya sampaikan bahwa tuduhan-tuduhan seperti itu saya jawab. Saya jawab. Supaya orang ngerti bahwa kita telah melakukan sesuatu," tegas Jokowi.
Jokowi masih ingat, ketika tahun 2016 silam, dia difitnah sebagai antek asing terkait persoalan Natuna Utara yang dianggap masuk Laut Cina Selatan. Saat itu, Jokowi mengaku langsung datang membawa kapal perang dan menyampaikan bahwa Natuna merupakan teritorial Indonesia.
"Saat itu, ingat saya bawa kapal perang kita, saya datang ke Nantuna, saya sampaikan bahwa Natuna terotial Indonesia. Tidak ada rasa takut sedikitpun di hati saya untuk melakukan itu," katanya.
Di masa-masa pemilu, Jokowi juga tak luput dari serangan hoaks yang mengabarkan azan akan dilarang jika dirinya menang. Ia menegaskan kabar itu tak benar.
ADVERTISEMENT
"Itu kabar bohong fitnah kabar hoaks. Kalau Jokowi menang azan dilarang. Hati-hati kabar seperti ini. Ini adalah cara-cara berpolitik yang tidak beretika, cara politik yang tidak bertata krama," ujarnya.
Live Update