Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jokowi: Anggaran Disetujui DPR, Bocor 25% dari Mana? Jangan Buat Resah
10 Februari 2019 16:50 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Nada bicara calon presiden Joko Widodo meninggi saat menyangkal semua serangan dari lawan politik. Termasuk soal anggaran negara bocor 25 persen yang dilontarkan capres Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Saya mau jawab anggaran bocor 25 persen. Saya smpaikan anggaran 2018 Rp 2.000 triliun lebih. Kalau 25 persen, Rp 500 triliun. Itu duit ada di mana? Saya tanya? Itu hitungan dari mana? Jangan membuat pernyataan yang membuat masyarakat resah, iya enggak?" kata Jokowi saat menerima dukungan deklarasi dari Alumni SMA se-Jakarta di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/2).
Jokowi meningatkan APBN disetujui oleh semua fraksi di DPR, termasuk fraksi oposisi. Tak hanya saat penyusunan dan persetujuan, namun juga pertanggungjawabannya.
"Semua fraksi sudah tanda tangan artinya sudah menyetujui. Begitu juga realisasi. Pertanggungjawaban," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menyebut, setiap penggunaan anggaran diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sehingga sekiranya benar ada kebocoran anggaran, maka ada oknum pemerintahan yang ditangkap.
"Pemeriksaan BPK hampir 80 persen WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), 80 dari 87 kementerian yang ada. Sudah berapa persen itu. 80 persen lebih. Inilah perbaikan yang terus kita lakukan agar uang rakyat kita amankan, kita pakai untuk pembangunan," tegasnya.
Pernyataan Jokowi ini agak berbeda dengan Wapres Jusuf Kalla yang mengakui memang ada kebocoran anggaran, salah satunya adalah korupsi. Namun, JK menyebut angkanya tidak sebesar yang dihitung Prabowo.
"Ya tentu (bocor). Kalau tidak bocor, kenapa banyak aparat pemerintah yang ditangkap. Pasti bocor, tapi tidak berlebihan seperti itu," kata JK di Kantor PMI, Jakarta, Jumat (8/2).
ADVERTISEMENT
"Itu ternyata banyak masuk KPK kan, tapi tidak semua, jangan disamaratakan. Ada (pejabat negara) yang bersih, ada yang enggak, tidak semua. Tidak benar itu diratakan 25 persen," imbuhnya.
Capres Prabowo Subianto sebelumnya menyebut ada 25 persen anggaran negara yang bocor, salah satunya karena penggelembungan proyek. Menurutnya, kebocoran itu dipicu perilaku korupsi terhadap proyek-proyek yang nilainya digelembungkan.
Padahal, kata dia, kebocoran 25 persen dari anggaran negara itu jika digunakan dengan baik bisa untuk membangun 200 pabrik bagi produk-produk Indonesia.
"Kalau anggaran kita sudah mendekati Rp 2.020 triliun, 25 persen bocor, artinya 50 miliar dolar AS hilang. Artinya hampir Rp 500 triliun yang bocor. Bayangkan dengan yang hilang ini kalau kita pakai untuk kesejahteraan dan perekonomian kita, apa yang bisa kita buat, saudara-saudara," kata Prabowo saat menghadiri HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta Utara, Kamis (7/2).
ADVERTISEMENT