Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Jokowi: Bangun Jalan di Papua Berat, Pekerjanya Bertaruh Nyawa
5 Desember 2018 12:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengingatkan beratnya membangun infrastruktur di Papua. Selain medan yang sulit ditembus, situasi keamanan yang kerap berubah juga jadi masalah, Karena itu, pekerja di Papua juga bertaruh nyawa saat bekerja.
ADVERTISEMENT
"Ini yang menyebabkan kadang-kadang misalnya sebuah proyek itu harus berhenti dulu misalnya, karena alat yang segitu sulit dan kadang-kadang keamanan juga masih perlu perhatian. Sehingga yang bekerja di sana betul-betul bertaruh nyawa," kata Jokowi saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12).
Jokowi menjelaskan, pembangunan jalan Trans Papua berada di ketinggian 3.000-4.000 meter di atas permukaan laut. Misalnya saja jalan Wamena-Mamugu sepanjang 278 km. Semua alat berat dan logistik yang diperlukan untuk membangun jalan harus dikirim lewat helikopter.
"Yang kta lihat dari Wamena ke Mamugu sepanjang 278 km, itu ketinggian di atas 3.000 membawa alat beratnya saja ke sana pakai helikopter, membawa aspal juga pakai helikopter," jelas dia.
Karena itu, Jokowi menyebut pembangunan di Papua tidak bisa disamakan dengan pembangunan di daerah lain, seperti Jawa dan Sumatera yang medannya cenderung lebih ringan. Meski begitu, pemerinitah tetap berkomitmen menyelesaikan 4.800 km jalan Trans Papua.
"Pembangunan yang sulit seperti itu yang harus diketahui masyarakat, berbeda sekali, sangat berbeda sekali dengan pembangunan jalan misalnya di Jawa. Alamnya sulit di tanah Papua, juga ada sisi keamanan di titik-titik tertentu," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Dan sekali lagi ingin saya sampaikan bahwa pembangunan Trans Papua tetap terus dijalankan diteruskan. Tidak akan berhenti," ucap dia.