Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha di sela-sela KTT ke-34 ASEAN di Hotel Athenee, Bangkok.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengungkapkan keyakinannya terhadap hubungan Indonesia dan Thailand tak hanya untuk kepentingan kedua negara, tetapi juga ASEAN dan dunia.
Ada tiga isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yakni pedagangan, kerja sama Indo-Pasifik, dan perkembangan Rakhine State di Myanmar.
"Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin secara khusus membahas perdagangan dua komoditi, yaitu CPO (Crude Palm Oil atau minyak sawit) dan karet. Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Thailand atas dukungan kepada Indonesia dan Malaysia dalam melawan diskriminasi terhadap CPO.
Indonesia juga menghargai kerjasama Thailand untuk bersama-sama dapat meningkatkan harga karet dunia," jelas Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam keterangannya, Sabtu (22/6).
Jokowi juga menyampaikan penghargaan atas dukungan Thailand terhadap konsep Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik. Terkait isu warga etnis Rohingya di Myanmar, Jokowi juga menekankan pentingnya keamanan di Rakhine State.
"Indonesia menyampaikan pentingnya laporan Preleminary Needs Assesment (PNA) untuk segera ditindaklanjuti. Selain itu, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya situasi keamanan yang lebih baik di Rakhine State sehingga proses repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat dapat dilakukan," kata Bey.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi turut didampingi Menkopolhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, hingga Dubes Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi.