Jokowi Disarankan Lebih Banyak Menyerang di Debat Capres 2019

8 Februari 2019 5:54 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dinilai tak perlu sungkan melakukan serangan balik saat Debat Capres 2019. Foto: Dok. Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dinilai tak perlu sungkan melakukan serangan balik saat Debat Capres 2019. Foto: Dok. Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Publik telah menanti momen Debat Capres 2019 jilid II yang dihelat di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu (17/2). Terlebih, peserta yang bertarung pada debat kali ini hanya kedua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Kedua capres pun telah melakukan berbagai persiapan menuju Debat Capres 2019. Nantinya, keduanya akan membahas empat tema yang ditentukan, yakni Energi dan Pangan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup. Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai Jokowi sebagai capres 01 tak perlu sungkan menyerang balik rivalnya. Menurut Adi, Jokowi tak perlu takut elektabilitasnya menurun akibat melakukan serangan balik kepada Prabowo. "Karena inilah (serang balik) sebenarnya yang dinanti oleh 'swing voter' maupun 'undecided voters', bukan sesuatu yang dibuat-buat," kata Adi di Jakarta, Rabu (6/2). Menurut Adi, publik berharap Debat Capres 2019 jilid II berjalan lebih menarik dari sebelumnya. Ia pun menyarankan Jokowi agar tetap fokus pada apa yang sudah dilakukannya selama memimpin pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno. Foto: Dok. Adi Prayitno
Adi juga menilai bahwa tema infrastruktur sangat cocok dengan Jokowi. "Jadi infrastruktur ini Jokowi banget, karena satu-satunya yang paling nampak dan paling dirasakan secara langsung oleh rakyat adalah infrastruktur," tutur Adi. "Orang sekarang enggak ngeluh, misalnya, mudik enggak macet, Jawa non-Jawa sekarang pembangunannya sama dan pengiriman barang dan jasa itu semakin lancar. Kan itu berarti nyata," ia menambahkan. Di sisi lain, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki sebagai moderator debat menegaskan ingin membuat debat kedua ini berjalan lebih seru. Apalagi, ada beberapa perubahan format pada debat kali ini. "Kami berdua sudah bicara banyak mengenai satu segmen yang diubah ini. Kami harapkan bisa membuat debat kedua capres bisa tampil lebih cair dan debat lebih berisi. Tentu tanpa adanya timer yang ditunjukkan, jadi kontrol di tangan kami berdua yang nanti menentukan agar kedua (capres) mempunyai waktu dan kesempatan yang sama," ucap Tommy di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).
ADVERTISEMENT
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk dapatkan berita terkini dan terlengkap seputar Pilpres.