news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Ingin Bertemu Tokoh Adat Papua, tapi Belum Memungkinkan

29 Agustus 2019 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kanan) memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kanan) memberikan keterangan kepada awak media di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia tengah berupaya menangani permasalahan yang ada di Tanah Papua., setelah kerusuhan yang mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyebut sedang berupaya untuk bertemu dengan sejumlah tokoh adat Papua sebagai langkah dialog mencari solusi terbaik. Namun, dia mengakui belum bisa menentukan waktu yang cocok.
"Kita sudah berusaha tapi waktunya saja. Sebetulnya minggu ini kami rencanakan tapi belum memungkinkan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Alun-alun Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (29/8).
Terkait faktor yang menghalangi niatnya bertemu dengan tokoh masyarakat Papua, Jokowi tidak menyampaikan. Kendati demikian, Jokowi menegaskan, pertemuan itu akan dilakukan secepatnya demi meredam konflik yang ada.
"Akan kami lakukan dalam waktu yang secepatnya, baik tokoh muda, tokoh agama, dan tokoh agama," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga berjanji akan akan memajukan sumber daya manusia di Papua. Hal itu agar pemberdayaan SDM di sana jauh lebih maju lagi dan tidak tertinggal dari daerah-daerah lain.
ADVERTISEMENT
"Perlu saya sampaikan juga, bahwa saya pemerintah akan terus berkomitmen untuk memajukan Papua baik di bidang fisik, maupun SDM agar kita semuanya utamanya khususnya mama-mama, pace, mace, anak-anak Papua bisa lebih maju dan lebih sejahtera," pungkasnya.
Keributan di Papua mulai terjadi pada pertengahan Agustus 2019. Awalnya massa di Manokwari dan Sorong merusuh setelah ada penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya.
Belakangan, kerusuhan mulai terjadi di beberapa daerah lain dalam provinsi paling timur itu. Informasi terakhir massa mulai rusuh dan membakar beberapa tempat di Jayapura dan Abepura.