Jokowi: Kalau Saya Mau Enak, Bisa Saja Duduk Manis di Istana

7 Februari 2019 0:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden RI nomor urut 01, Joko Widodo usai menghadiri acara deklarasi Alumni Pangudi Luhur di The Energy Tower, SCBD, Jakarta, Rabu (6/2). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden RI nomor urut 01, Joko Widodo usai menghadiri acara deklarasi Alumni Pangudi Luhur di The Energy Tower, SCBD, Jakarta, Rabu (6/2). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk kesekian kalinya Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam hidup bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Apalagi, dengan banyak latar belakang perbedaan bangsa Indonesia baik suku, agama hingga ras. Jokowi menilai hal tersebut sebagai anugerah dari Tuhan. Sehingga, pantas untuk dijaga tanpa ada konflik yang bermunculan. "Yang perlu saya ingatakan negara ini dianugerahi perbedaan agama suku dan lain-lain. Ini harus kita ingat. Perbedaan itulah yang juga harus kita pahami," kata Jokowi saat menerima dukungan dari alumni SMA Pangudi Luhur di The Energy Building, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (6/2). Oleh karena itu dia menganggap hal ini cukup penting. Jokowi yang juga capres nomor urut 01 ini, mengakui bisa saja ia memilih untuk mengabaikan itu semua, dengan statusnya sebagai capres petahana. Jokowi bisa memilih untuk menikmati fasilitas yang diberikan negara. "Kalau mau enak, saya bisa duduk manis di istana ber-AC, makan enak tinggal pesan. Kenapa saya harus ke Halmahera, Rote, Natuna, kenapa harus ke ujung paling timur yaitu wikayah NKRI yang juga harus kita lihat tapi jadinya ya saya enggak bisa gemuk, kurus," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, lanjut Jokowi, sangat penting blusukan dan mengunjungi semua daerah dan provinsi di Indonesia tanpa terkecuali. Dengan kunjungannya ke beberapa daerah, melihat beragam masyarakat, sangat pennting untuk memperat persatuan.
"Saya sudah terbang ke Miangas, Aceh ke Wamena. Negara ini sangat besar sekali. Saya ingin mengajak kita semua untuk menjaga persatuan kita, kerukunan kita tanpa membeda bedakan suku, agama adat tradisi dan bahasa daerah," jelasnya. "Karena memang ini sudah menjadi anuegerah yang diberikan Tuhan. Saya semua provinsi sudah saya datangi. Ya karena emang emua pulau kita, " tutupnya.