Jokowi Minta Manajemen Keselamatan Penumpang Pesawat Diperketat

31 Oktober 2018 11:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membawa kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT-610 di Dermaga JICT, Selasa (30/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membawa kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT-610 di Dermaga JICT, Selasa (30/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputa/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden RI Joko Widodo menginginkan keselamatan penumpang dan manajemen maskapai penerbangan diperketat. Hal itu dilakukan agar tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang menewaskan 189 jiwa tak kembali terulang.
ADVERTISEMENT
"Di semua negara LCC (Low Cost Carrier) ada yang paling penting, manajemen keselamatan penumpang diperketat. Semua, tidak ada negara di mana pun menginginkan musibah kecelakaan pesawat," kata Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/10).
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Pesawat Lion Air. (Foto: Wikipedia)
"Oleh sebab itu, saya sampaikan ke menteri (Menhub) perketat manajemen keselamatan penumpang, pesawat. Saat ini konsentrasi pencarian korban dan pesawat," lanjut dia.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh pada Senin (29/10). Pesawat seharusnya tiba di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB, tetapi hilang kontak hingga mengalami kecelakaan dan terjatuh di perairan Ujung Karawang.
Pesawat membawa 181 penumpang yang terdiri dari 178 orang dewasa, satu anak-anak dan dua balita. Sementara kru pesawat berjumlah 8 orang, yang terdiri dari pilot dan co-pilot beserta 6 awak kabin.
Spesifikasi Pesawat Boeing 737 Max 8 (Foto:  Sabryna Putri Muviola)
zoom-in-whitePerbesar
Spesifikasi Pesawat Boeing 737 Max 8 (Foto: Sabryna Putri Muviola)
ADVERTISEMENT