Jokowi Minta Masyarakat Setop Tagar #UninstallBukalapak

16 Februari 2019 14:09 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk tidak lagi meramaikan tagar #UninstallBukalapak terkait cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky soal dana riset di Indonesia. Jokowi mengatakan, pemerintah akan terus mendukung anak muda untuk berinovasi dan berkreasi.
ADVERTISEMENT
"Gini. Kita ini kita semuanya ini harus mendorong anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas. Kita harus bijak dalam bersikap, matang dalam bersikap dalam setiap peristiwa apapun," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2).
"Sebab itu saya ajak hari ini untuk hentikan, untuk setop uninstall Bukalapak. Setop. Supaya kita semuanya tahu bahwa dana pengembangan dan riset ini kita sudah Rp 26 triliun. Tetapi kita, ini harus sebuah kelembagaan besar. Agar arahnya jelas. Tembakannya tepat, sehingga inovasi negara ini bisa muncul-muncul," lanjut dia.
Jokowi meyakinkan pemerintah sangat mendorong UMKM mulai dari offline menjadi online. Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong agar unicorn Indonesia bisa berkompetisi dengan negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
"Karena kita harus dorong. Anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas untuk maju," ucap Jokowi.
CEO Bukalapak, Achmad Zaky saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo terkait cuitan Twitter di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Sementara saat ditanya apakah Jokowi memaafkan Zaky yang sempat menyinggung dirinya di Twitter, Jokowi mengaku tidak ada masalah apapun dengan Zaky.
"Tadi sudah bertemu dan saya tidak ada perasaan apa-apa. Terhadap Mas Zaky. Sudah tiap hari ketemu," tuturnya.
Dalam cuitan di Twitter, Zaky mengkritisi dana riset dan pengembangan (R&D) di Indonesia yang disebut tertinggal jauh dari negara lainnya. Ia melampirkan data pada tahun 2016, di mana dana riset dan pengembangan di Indonesia hanya sebesar 2 miliar dolar AS, sementara negara lain seperti Singapura mencapai 10 miliar dolar AS.
“Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kayak gini (2016,USD),” cuit Achmad Zaky di akun Twitternya, @achmadzaky, pada Rabu (13/2).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelusuran kumparan, data yang diungkap Zaky persis dengan daftar yang ada di laman Wikipedia berjudul ‘List of countries by research and development spending’. Wikipedia sejatinya tidak bisa dijadikan sumber yang kredibel dan informasi yang ada di sana tidak bisa dipakai dalam jurnal ilmiah, sehingga data yang disampaikan Zaky pun patut dipertanyakan.
Netizen kemudian memprotes pernyataan Zaky yang dianggap memihak capres Prabowo Subianto. Dari sini mulai muncul tagar #UninstallBukalapak, lalu disusul #DukungBukalapak. Kedua tagar ini adu kuat dari sisi mention dan menjadikannya masuk daftar trending topic.