Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jokowi Perintahkan Pendidikan Bencana Masuk Kurikulum
24 Desember 2018 11:52 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
BNPB mencatat korban meninggal akibat tsunami yang menerjang Pandeglang, Banten, hingga Lampung pada Senin (24/12) pagi berjumlah 281 orang. Tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam itu merupakan bencana ketiga terbesar yang melanda Indonesia di tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah memerintahkan Mendikbud Muhadjir Effendy untuk memasukkan pendidikan bencana dalam kurikulum pendidikan. Upaya itu dilakukan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan sejak dini terkait kebencanaan.
"Sudah saya perintahkan (memasukkan pendidikan kebencanaan ke kurikulum)," kata Jokowi saat meninjau Hotel Mulia yang terdampak tsunami di Kecamatan Carita, Pandeglang, Banten, Senin (24/12) siang.
Selain tsunami di Selat Sunda, tercatat ada dua bencana besar lainnya yang terjadi di Indonesia di tahun ini. Yang pertama yakni gempa 7,2 magnitudo pada Minggu (5/8) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat.
BNPB mencatat, jumlah korban meninggal akibat gempa itu sebanyak 564 orang. Dengan rincian di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 467 orang, Kabupaten Lombok Barat sebanyak 44 orang, dan Kabupaten Lombok Timur sebanyak 31 orang.
Kemudian bencana besar kedua terjadi di Palu hingga Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9). Bahkan ada tiga jenis bencana yang terjadi di Sulteng, yakni gempa berkekuatan 7,4 magnitudo, tsunami dan likuifaksi.
Tak sedikit pula korban dalam bencana Sulteng ini. BNPB mencatat, korban meninggal akibat bencana Sulteng mencapai 2.086 jiwa. Dengan rincian Kota Palu 1.705 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Sigi 188 orang, dan Parigi Moutong 15 orang. Sementara itu tercatat pula sebanyak 1.309 orang hilang.
ADVERTISEMENT