Jokowi: Siapa Suruh Makan Jalan Tol? Makan Aspal Nanti Sakit Perut

5 Februari 2019 20:51 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Jokowi Hadiri Kongres HMI di Ambon Foto: Dok. Biro Pers Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Hadiri Kongres HMI di Ambon Foto: Dok. Biro Pers Setpres
ADVERTISEMENT
Di depan para kader HMI, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung soal pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, ada beberapa masyarakat yang tetap tidak setuju dengan pembangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, Jokowi menilai pembangunan infrastruktur seperti jalan tol harus tetap berjalan demi kemajuan Indonesia.
"Ada yang menyampaikan, 'Pak, kami tidak setuju jalan tol, kami tidak makan jalan tol'. Yang suruh makan jalan tol siapa? Nanti makan semen, aspal, nanti sakit perut," kata Jokowi di peringatan HUT HMI di kediaman Akbar Tanjung, Kebayoran, Jakarta, Selasa (5/2).
Jokowi menjelaskan, sejak tahun 1978, Indonesia baru mampu membangun jalan tol sepanjang total 780 kilometer saja. Jumlah tersebut, masih kalah jauh dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, atau bahkan China.
"Bagaimana manajemen jalan tol dan lain-lain, mereka lihat semuanya. Tapi selama 40 tahun, kita hanya membangun 780 kilometer. Langsung saya bandingkan, China (sudah membangun) 28 ribu kilometer," tuturnya.
Perbaikan permukaan jalan. Foto: Instagram: waskita_karya
Untuk itu, Jokowi langsung berkoordinasi dengan menteri terkait untuk menggalakkan pembangunan infrastruktur terlebih dahulu. Sebab menurutnya, infrastruktur merupakan syarat dasar untuk bersaing dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini sudah kita bangun dan operasional 782 kilometer selama 4 tahun. Tapi insyaallah, sampai akhir tahun ini akan selesai 1.854 kilometer. Meskipun jauh dari 28 ribu kilometer, tapi paling tidak kita harus mengejar angka baik," pungkasnya.
Acara HUT HMI tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh seperti Ketua DPR Bambang Soesatyo, Menkominfo Rudiantara, Anggota BPIP Mahfud MD, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menperin Airlangga Hartarto, serta Mendikbud Muhadjir Efendi.