Jokowi, Sorban Hijau dan Kenangan Salat di Kamar Mbah Moen

6 Agustus 2019 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mbah Moen memberikan serban untuk Joko Widodo sebelum menghadiri Konser Putih Bersatu di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Moen memberikan serban untuk Joko Widodo sebelum menghadiri Konser Putih Bersatu di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen di Makkah, pagi tadi. Jokowi menyebut Mbah Moen sebagai kiai kharismatik yang selalu menjadi rujukan bagi umat Islam.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu bahwa beliau adalah kiai kharismatik, kiai yang selalu menjadi rujukan bagi umat Islam, terutama dalam hal fikih dan beliau juga sangat gigih dalam menyampaikan masalah NKRI harga mati," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (6/8).
"Oleh sebab itu kita sangat kehilangan. Saya atas nama pemerintah, seluruh rakyat Indonesia, kita semua betul-betul berbela sungkawa atas wafatnya beliau. Semoga bisa diterima di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dam keikhlasan," tuturnya.
Jokowi pun memiliki kesan tersendiri terhadap sosok Mbah Moen. Menurut Jokowi, setiap kali dia berkunjung ke rumah Mbah Moen di Pondok Pesantren Anwar Sarang, Mbah Moen selalu mengajaknya masuk ke dalam kamar.
Joko Widodo bertemu Mbah Moen dan Habib Luthfi sebelum menghadiri Konser Putih Bersatu di Stadion Utama GBK, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: Dok. Istimewa
"Dan terakhir waktu itu saya dengan Mbah Moen juga salat jamaah magrib di kamarnya beliau. Beliau imami sendiri," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ada banyak pesan-pesan yang disampaikan Mbah Moen kepada Jokowi, sehingga ia tidak mengingatnya satu per satu. Namun, hingga saat ini Jokowi tetap menyimpan sorban hijau yang diberikan Mbah Moen.
"(Sorban hijau) masih (disimpan)," pungkasnya.
Mbah Moen meninggal dunia di Makkah pagi tadi. Kemungkinan besar Mbah Moen akan dimakamkan di Makkah.
Mbah Moen lahir di Rembang, 28 oktober 1928. Mbah Moen menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah PPP.