Jokowi Tambah 4 Staf Khusus Urusan Ponpes hingga Komunikasi

15 Mei 2018 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo menambah staf khusus untuk membantu meringankan pekerjaannya yang dianggap semakin berat jelang Pemilu 2019. Staf khusus baru tersebut berjumlah 4 orang.
ADVERTISEMENT
"Betul ada 4 penambahan stafsus sesuai keperluan melihat begitu banyaknya persoalan. Harapannya staf khusus bisa membantu presiden karena yang dipilih secara operasional membantu di lapangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5).
Pramono menjelaskan pengangkatan 4 staf khusus itu sesuai Perpres yang dibuat oleh Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Orang-orang yang mengisi jabatan staf khusus mempunyai latar belakang beragam.
Keempat stafsus itu untuk bidang komunikasi, bidang pondok pesantren, bidang keagamaaan isu internasional, dan bidang ekonomi. Mereka direkrut berdasarkan latar belakang yang mumpuni, salah satunya urusan komunikasi.
"Staf khusus bidang komunikasi latar belakangnya yang punya pengalaman di korporasi, karena Presiden ingin membenahi komunikasi di kementerian dan lembaga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
4 Stafsus itu adalah:
1. Abdul Ghofar Rozin (Putra mantan Rais Aam PBNU almarhum KH Sahal Mahfudz), stafsus keagamaan urusan pondok pesantren.
2. Siti Ruhaini Dzuhayatin (Komisioner HAM Organisasi Kerja Sama Islam), stafsus bidang keagamaan internasional.
3. Adita Irawati (Eks Vice President Corcom Telkomsel), stafsus untuk pembenahan komunikasi kementerian dan lembaga.
4. Ahmad Erani (Eks Dirjen Kemendes), stafsus untuk membantu presiden di bidang ekonomi.
Saat ini 4 stafsus presiden yang baru sudah mulai bekerja dan Keppres yang sudah ditandatangani Jokowi. Keempatnya kata Pramono, tak perlu dilantik oleh Jokowi.
"Jadi yang diangkat orang-orang berlatar belakang profesional. Stafsus profesional," pungkasnya.