Jokowi Titipkan Perlindungan WNI di Malaysia pada PM Mahathir

29 Juni 2018 13:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joint Press Statement Jokowi-Mahathir. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joint Press Statement Jokowi-Mahathir. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan khusus kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Kedua pemimpin negara di Asia Tenggara itu melakukan pertemuan di Istana Bogor.
ADVERTISEMENT
Pada Mahathir Jokowi meminta agar yang bersangkutan memperhatikan nasib dan keselamatan WNI yang bekerja di Negeri Jiran. Sampai 2017 lalu, jumlah WNI di Malaysia mencapai lebih dari dua juta orang.
"Kami tadi juga menitipkan untuk perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia," kata Jokowi di Istana Bogor, Kompleks Istana Kepresidenan Jawa Barat, Jumat (29/6).
Joint Press Statement Jokowi-Mahathir. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joint Press Statement Jokowi-Mahathir. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan soal pembangunan sekolah Indonesia untuk para TKI. Ia berharap Mahathir biasa mengawasi jalannya pembangunan itu.
"Juga pembangunan sekolah-sekolah bagi anak-anak Indonesia yang berada di Malaysia," lanjut dia.
Selain soal perlindungan, isu Laut China Selatan turut dibahas Jokowi-Mahathir. Menurut Jokowi, baik Indonesia dan Malaysia mengambil sikap untuk menghormati hukum yang ada di LCS tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita memiliki komitmen yang sama untuk mengedepankan hukum-hukum internasional pada masalah Laut China Selatan," ucap Jokowi.
Sebelumnya, dalam keterangan pers yang diterima kumparan dari Kemlu Malaysia, lawatan Mahathir ke Indonesia ditujukan untuk memperkuat hubungan dan kerja sama kedua negara.
Malaysia memandang Indonesia sebagai salah satu tetangga terdekat dan terpenting. Total perdagangan bilateral kedua negara pada 2017 sebesar USD 16,89 miliar atau setara Rp 256 trilun.
Jumlah tersebut naik 22 persen dari 2016. Indonesia sendiri merupakan mitra dagang terbesar ketiga Malaysia di kawasan ASEAN setelah Singapura dan Thailand.