Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jumaidi, Bocah yang Selamat dalam Tragedi Pesawat Dimonim
13 Agustus 2018 5:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pesawat Dimonim Air hilang kontak di Oksibil, Papua, saat akan mendarat, Sabtu (11/8) pukul 15.30 WIT. Pesawat yang terbang dari Tanah Merah itu membawa sembilan orang. Terdiri dari dua pilot dan tujuh penumpang.
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI, dan masyarakat menemukan pesawat Dimonim dalam kondisi hancur di Oksibil, Pegunungan Bintang, pada Minggu (12/8) sekitar pukul 09.00 WIT.
Untuk tembus ke lokasi jatuhnya pesawat Dimonim Air PK-HVQ jenis Pilatus PC-6 Porter, tim SAR gabungan harus berjalan kaki sekitar 6 jam.
Insiden tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia. Tim gabungan langsung mengevakuasi dengan menggunakan kantong jenazah untuk selanjutnya dibawa menuju RSUD Oksibil.
"Dari 9 penumpang, 8 meninggal dunia dan 1 masih hidup. Yang masih hidup seorang anak," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam keterangannya, Minggu (12/8).
Korban jatuhnya pesawat Dimonim yang ditemukan masih hidup adalah seorang anak berusia 12 tahun atas nama Jumaidi.
"Pada pukul 08.50 Jumadi telah dievakuasi menuju RSUD Oksibil," ujar Letkol Inf Dax Sianturi, Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, dalam keterangan tertulis, Minggu (12/8).
Jumaidi ditemukan dalam kondisi sadar, namun ia mengalami patah tulang di bagian lengan sebelah kanan dan kini sedang mendapat perawatan di RSUD Oksibil.
ADVERTISEMENT