KAI Perkirakan Angkut 1 Juta Pemudik di 2019, Meningkat 9 Persen

27 Mei 2019 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta tambahan mudik Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
zoom-in-whitePerbesar
Kereta tambahan mudik Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kereta api (KA) menjadi salah satu moda transportasi favorit selama periode mudik lebaran. Hal itu bisa dibuktikan dari meningkatnya volume penumpang dibandingkan arus mudik lebaran dari tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Senior Manager DAOP I PT KAI Eva Chairunisa mengungkapkan, dibandingkan tahun lalu, volume penumpang masa mudik lebaran tahun ini meningkat sebesar 9 persen.
"Kalau dari volume sisi pengguna jasa dibandingkan tahun lalu, prediksi kami akan mengalami kenaikan 9 persen. Tahun lalu secara total 22 hari, DAOP I mengangkut sekitar 915 ribu penumpang pada saat arus mudik. Untuk tahun ini kita prediksi sekitar 997 ribu sampai 1 juta penumpang," ujar Eva di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (27/5).
Eva menjelaskan, untuk tahun ini, PT KAI telah memfasilitasi penambahan angkutan kereta selama arus mudik lebaran yang berlangsung sejak 26 Mei - 16 Juni 2019. Total kereta api tambahan yang diberangkatkan selama masa mudik mencapai 24 kereta.
ADVERTISEMENT
"Selain 58 Kereta Api reguler yang ada, DAOP I juga memberangkatkan 24 KA tambahan per hari. Tambahan pertama 20 KA tambahan yang tiketnya sudah dijual sejak 26 April lalu. Kemarin, kami menambahkan 4 KA tambahan ekstra," ungkap Eva.
Senior Manager DAOP I PT KAI, Eva Chairunisa. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Namun Eva menuturkan, untuk penjualan tiket KA tambahan dengan keberangkatan H-7 hingga H-1 lebaran sudah ludes terjual.
"Untuk tiket sudah dua kali gelombang (penjualan), yang pertama 20 KA tambahan pada 26 April kemarin. Kedua, KA tambahan ekstra sudah dijual 24 Mei kemarin. H-10 sampai H-1 sudah tidak ada lagi KA tambahan," jelas Eva.
Terkait adanya pengaruh mahalnya harga tiket pesawat ke peningkatan volume penumpang KA, Eva mengaku tidak memiliki data khusus.
ADVERTISEMENT
"Secara khusus kami tidak melakukan penelitian atau survei. Tapi kalau kita melihat trennya, setiap tahun memang pasti ada peningkatan untuk arus mudik. Seperti di tahun 2017, tahun 2018 mengalami peningkatan. Untuk tahun ini (peningkatan) 9 persen itu tadi ya," tuturnya.
Suasana di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (27/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Eva mengatakan, pihaknya memprediksi puncak arus mudik lebaran akan jatuh pada 31 Mei mendatang.
"Kalau melihat dari penjualan tiket, libur bersama, diprediksi (puncak arus mudik) jatuh pada H-5 atau 31 Mei. Karena tiket untuk H-7 sampai H-1 juga sudah habis terjual," pungkasnya.