Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kapal BPPT Deteksi Bagian Lain Black Box Lion Air JT-610
1 November 2018 21:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan telah menemukan bagian flight data recorder (FDR) dari black box Lion Air JT-610, tapi bagian lain yang merekam pembicaraan di kokpit pesawat atau cockpit voice recorder (CVR) belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan (Teksurla) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Ilyas mengatakan kapalnya, Baruna Jaya I, telah menangkap sinyal yang diduga berasal dari CVR. Namun mereka tidak bisa menurunkan jangkar di lokasi tersebut karena ada pipa Pertamina.
Keberadaan pipa Pertamina, kata Ilyas, membuat alat pencari objek bawah laut atau remotely operated vehicle (ROV) dengan dengan jarak 550 meter dari titik yang diduga tempat CVR berada. Kondisi tersebut membuat pencarian sulit, karena jarak dan arus yang besar.
“Sebenarnya kami sudah menangkap dia (CVR) punya sinyal di kapal kami sudah ada dua sinyal yang ditangkap. Cuma memang yang jadi masalah, kami kapalnya harus berpindah dari lokasi yang kita memang anggap adalah potensi distribusi banyaknya pecahan-pecahan pesawat, sesuai dengan hasil scan sonar kami,” kata M Ilyas di Posko Evakuasi, JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11).
Menurutnya lokasi asal sinyal diduga CVR tersebut berada sekitar 300 meter dari lokasi penemuan FDR. Posisinya berada ke di sisi utara titik lost contact. “Tidak terlalu jauh dari (FDR)” kata M Ilyas.
ADVERTISEMENT
FDR sendiri saat ini sudah dibawa ke laboratorium KNKT. Perlu waktu dua minggu untuk bisa mengunduh isi dari benda tersebut.
Lion Air JT-610 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10). Pesawat itu mengangkut 191 penumpang, awak pesawat, dan pilot.