Kapal Kemanusiaan ACT Berisi 100 Ton Beras Berlayar Menuju Asmat

3 Februari 2018 12:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ACT Salurkan bantuan di kabupaten Asmat. (Foto: Dok. ACT)
zoom-in-whitePerbesar
ACT Salurkan bantuan di kabupaten Asmat. (Foto: Dok. ACT)
ADVERTISEMENT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) melayarkan Kapal Kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan terhadap warga terdampak wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Bantuan 100 ton beras serta logistik untuk perbaikan gizi diangkut dengan kapal kayu dan berangkat dari Pelabuhan Pintu Air, Merauke.
ADVERTISEMENT
Presiden ACT Ahyudin mengatakan, program tersebut merupakan amanah masyarakat Indonesia yang mempercayakan bantuan untuk Papua lewat lembaga sosialnya.
“Ini merupakan bentuk simpati masyarakat Indonesia melalui ACT. Kami ingin sekali bantuan cepat sampai ke Asmat. Cukup sekali Papua mengalami hal seperti ini,” ujar Ahyudi dalam upacara pelepasan kapal kemanusiaan pada Sabtu (3/2).
ACT Salurkan bantuan di kabupaten Asmat. (Foto: Dok. ACT)
zoom-in-whitePerbesar
ACT Salurkan bantuan di kabupaten Asmat. (Foto: Dok. ACT)
Selain mengirim bantuan beras dan makanan, ACT juga mengirimkan tenaga medis untuk membantu menangani warga terdampak. Dua tenaga medis ACT telah berada di Kabupaten Asmat sejak dua minggu yang lalu.
Merauke menjadi titik keberangkatan dikarenakan lokasinya yang dekat dengan Kabupaten Asmat dan memiliki ketersediaan logistik yang mapan.
Merauke memiliki lahan pertanian seluas 1,2 juta hektar yang mampu menghasilkan 30 ribu ton beras selama tahun 2017. ACT bekerja sama dengan Perum Bulog Sub Divisi Kabupaten Merauke untuk menyediakan kebutuhan logistik.
ADVERTISEMENT
Wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat telah memakan korban jiwa sebanyak 71 orang. Dalam kesempatan ini, Ahyudin mengajak semua pihak untum melihat peristiwa yang dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) itu sebagai momen untuk koreksi.
“Ayo kita jadikan momentum KLB untuk saling menolong dan membangun semangat sehingga kejadian ini tidak perlu terjadi di negeri kita,” tuturnya.