Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Kapitra Ampera Berlabuh ke PDIP: untuk Membela Ulama
24 Juli 2018 15:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Mantan pengacara Rizieq Syihab, Kapitra Ampera, akhirnya secara terbuka mengumumkan dirinya telah menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Lewat partai banteng, Kapitra juga mencalonkan diri sebagai anggota legislatif mewakili daerah pemilihan Riau II (Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan Singingi).
ADVERTISEMENT
Maju dari partai yang dimusuhi mantan kliennya diakui Kapitra bukan pilihan mudah. Namun, langkah itu dianggapnya perlu diambil karena merasa punya tujuan jelas. Kapitra ingin membela ulama sekaligus menjaga keberagaman Indonesia.
“Saya silahkan dicaci maki atas suatu pilihan berbeda, tapi saya ingin mengatakan bahwa tujuan saya masuk PDIP adalah membela ulama, membela Indonesia. Karena Indonesia ini terdiri dari pulau dan ratusan suku dan bermacam agama jadi satu kesatuan yang tidak boleh dipisah,” ujar Kapitra di DPP PDIP, Jalan Imam Bonjol, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).

Kapitra juga sadar ada yang kontras antara citra dirinya dengan PDIP. Pengacara yang juga dosen universitas di Jakarta ini muncul sebagai sosok religius, sedangkan PDIP dianggap beberapa kalangan sering bertentangan dengan kelompok Islam. Padangan itu dianggapnya bukan masalah. Agama dinilai Kapitra sebagai urusan pribadi.
ADVERTISEMENT
“Dalam akidah saya sudah jelas. 'Bagimu, agamamu. Bagiku, agama saya'. Tapi saya masuk bukan mengagadikan agama saya. Bukan saya masuk PDIP, saya jadi kafir,” tambahnya.
Selain itu, Kapitra memilih PDIP sebagai kendaraan politik karena dianggapnya mau memberi ruang untuk mengaktualkan tujuannya. Termasuk untuk membela kepentingan umat Islam.
“PDIP juga memberi ruang saya untuk keislaman saya. PDIP juga berjuang untuk memperjuangkan mayoritas umat Islam dan anak bangsa ini lebih baik lebih sejahtera,” sebut Kapitra.