Kapolda Minta Warga Buton Tenang: Polisi Akan Cari Provokatornya

6 Juni 2019 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan rumah masih dalam kondisi terbakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO/ Emil
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan rumah masih dalam kondisi terbakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO/ Emil
ADVERTISEMENT
Polda Sulawesi Tenggara saat ini masih mencari pelaku atau provokator bentrokan antara warga dua desa di Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton. Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto menegaskan akan segera menangkap provokator bentrok, termasuk juga oknum yang membakar rumah-rumah warga.
ADVERTISEMENT
"Kita tenangkan dulu masyarakat. Setelah masyarakat tenang, polisi akan melakukan pencarian siapa pelaku yang melakukan pembakaran dan provokasi," kata Iriyanto di lokasi kejadian, Kamis (6/6), dilansir Antara.
Setidaknya, ada 87 unit rumah warga yang terbakar dari bentrokan di Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya itu. Nantinya, pemerintah daerah akan membantu membayar ganti rugi atas kejadian ini.
Kepulan asap hitam dari puluhan rumah yang dibakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO/ Emil
Puluhan rumah masih dalam kondisi terbakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO/ Emil
"Saya sudah koordinasi dengan gubernur. Gubernur akan memberikan kompensasi dan penggantian. Kerugian-kerugian silakan disampaikan ke pemda," ungkap Iriyanto.
Iriyanto mengungkapkan, pihaknya bersama TNI akan membangun kembali rumah-rumah warga yang hangus terbakar, hingga mereka harus mengungsi. Ia juga meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan menjadikan Lebaran sebagai momen saling bermaaf-maafan.
ADVERTISEMENT
"Kami harapkan dan mohon dengan sangat kepada warga kedua pihak agar menahan diri. Ini adalah hari yang sangat kita tunggu-tunggu yaitu hari yang fitri," ujar dia.
"Saya imbau masyarakat untuk tetap tenang. Provokator dan pelaku pembakaran rumah akan ditindak sesuai aturan perundang-undangan," lanjutnya.
Puluhan rumah masih dalam kondisi terbakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO/ Emil
Puluhan pemuda dari Desa Sampuabalo berjaga-jaga usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6). Foto: ANTARA FOTO/ Emil
Diberitakan kendarinesia, Bentrokan antara warga Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya bermula pada Selasa (4/6) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat malam takbiran itu ada 40 pemuda Desa Sampuabalo yang menggelar konvoi dengan sepeda motor, dengan knalpotnya yang mengeluarkan suara bising.
Saat konvoi melintasi Desa Gunung Jaya, pemuda-pemuda di situ merasa terganggu lalu mulai terjadi pertikaian. Situasi di dua desa ini masih mencekam hingga Kamis (6/6) pagi, membuat akses jalanan ditutup dan anggota Polres TNi dibantu TNI berjaga-jaga di sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT