news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kapolri Minta Penyerang Gereja Bedog Dirawat Agar Tetap Hidup

12 Februari 2018 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
ADVERTISEMENT
Aksi penyerangan Gereja Santa Lidwina Stasi atau Gereja Bedog, Sleman, Minggu (11/2) yang dilakukan oleh Suliyono menghebohkan masyarakat. Usai melancarkan aksinya, Suliyono pun dihadiahi timah panas di kakinya oleh polisi karena berusaha kabur.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta agar Kapolda Yogyakarta bisa memberikan perawatan yang layak bagi Suliyono.
"Kita sudah minta perintahkan Kapolda Jogja untuk berikan perawatan kesehatan yang terbaik agar yang bersangkutan hidup dan bisa kita interview, kita korek informasi dari yang bersangkutan," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2).
Selain itu, ia juga telah meminta Densus 88 untuk turun tangan bersama jajaran Intel, Mabes, serta Polda setempat untuk mendalami profil Suliyono.
"Sementara ini, yang bersangkutan dari Banyuwangi dan pernah di Sulawesi Tengah, pernah di Poso, pernah di Magelang," ungkapnya.
Tito juga menyebutkan, dari informasi yang didapat, ada indikasi kuat bahwa Suliyono terkena paham radikat yang pro dengan kekerasan. Selain itu, menurut Tito, ada informasi bahwa Suliyono pernah berupaya membuat paspor untuk berangkat ke Suriah.
ADVERTISEMENT
Suliyono nekat menyerang jemaat Gereja Bedog yang tengah melakukan misa ekaristi dengan menggunakan senjata tajam. Dalam kejadian tersebut, 5 orang terluka karena tebasan parang Suliyono termasuk polisi dan Romo Karl Edmund Prier yang memimpin misa.