Kapolri: Perusuh Mengaku Dibayar, Kita Temukan Amplop Berisi Rp 6 Juta

22 Mei 2019 15:17 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan adanya kelompok yang sengaja dibayar untuk membuat kerusuhan di sekitar Kantor Bawaslu, Tanah Abang dan Petamburan, Jakarta. Hal itu diungkapkan Tito, setelah, Polri menangkap sejumlah kelompok perusuh dan mendapati mereka membawa amplop berisi uang.
ADVERTISEMENT
"Yang diamankan ini kita lihat termasuk di depan Bawaslu ada juga diamankan, ditemukan dari mereka amplop uang yang berisi uang, hampir Rp 6 juta, terpisah amplop-amplopnya karena mereka mengaku ada yang membayar," ujar Tito saat konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5).
Tito juga mengungkapkan, sekelompok pemuda yang membuat rusuh pada Selasa (21/5) malam hingga Rabu (22/5) dini hari itu, memiliki tato di sekujur tubuhnya.
Petugas menembakan gas air mata saat membubarkan massa yang masih bertahan di depan kantor Bawaslu. Foto: Antara/Muhammad Adimaja
"Kita melihat juga mohon maaf, pelaku anarkis ini juga memiliki tato," jelas Tito.
Selain itu, Tito juga mendapatkan laporan, ada satu ambulans berisi batu dan alat pemukul lainnya.
"Ada laporan, kita mendapatkan 1 ambulans yang di dalamnya ternyata berisi batu, alat pemukul lainnya. Ini sayangnya ambulans ini jadi cover untuk memasukkan hal berbahaya," ujar Tito.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan terjadi setelah aparat kepolisian berupaya membubarkan aksi unjuk rasa yang berada di depan kantor Bawaslu pada Selasa (21/5) pukul 22.3o WIB. Namun, ada sekelompok pemuda menyerang aparat hingga ke Tanah Abang.
Titik Ricuh Demo Bawaslu. Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan