Kasatreskrim Polres Wonogiri Dikeroyok Massa saat Amankan Tawuran

9 Mei 2019 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi korban tawuran Foto: Muhammad Faisal Nu'man / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban tawuran Foto: Muhammad Faisal Nu'man / kumparan
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani menjadi korban pengeroyokan saat sedang mengamankan dua kelompok perguruan silat yang tawuran.
ADVERTISEMENT
Insiden itu terjadi di Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (9/5), sekitar pukul 01.30 WIB.
Mantan Kapolsek Pasar Kliwon Polresta Surakarta itu mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya. Hingga saat ini, Aditia dirawat di ruang ICU RS Dr Oen Solo Baru. Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel membesuk Aditia.
"Anggota kita menjadi korban bentrok kedua perguruan silat di Wonogiri. Kejadiannya Kamis dini hari," ujar Rycko, di rumah sakit.
Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel. Foto: kumparan
Rycko mengatakan kejadian itu bermula saat Aditia sedang mengamankan terjadinya bentrok dua perguruan besar di Sidoharjo. Saat itu, Aditia terpisah dari rombongan anggota polisi lainnya di SPBU Sudimoro.
"Kemungkinan besar, dia (Aditia) dikira salah satu kelompok pendukung perguruan silat tertentu yang sedang bertikai," ujar Rycko. "Sehingga dia langsung dikeroyok. Saat bertugas, Aditia mengenakan baju biasa bukan seragam dinas".
Suasana ruang ICU RS Dr Oen Solo Baru, tempat Kasatreskrim Polres Womogiri dirawat. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Rycko mengatakan gesekan dua perguruan silat di Wonogiri sudah berlangsung selama dua hari. Penyebabnya adalah saling ejek antar satu dan yang lainnya.
"Gesekan ini bagian dari rentetan kasus sebelumnya, kasus gesekan serupa sudah berlangsung sejak Selasa kemarin," ujar dia. "Dan gesekan terparah terjadi Kamis dini hari, sampai ada korban luka dari anggota kami".
Rycko menginstruksikan jajarannya untuk segera mencari pengeroyok Aditia. "Bukan seperti ini caranya main hakim sendiri yang bisa merugikan orang lain. Ada warga biasa dan anggota saya yang menjadi korban. Kasus ini jangan sampai terulang di wilayah Jawa Tengah".