Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kedua Kandidat Diminta Tak Janji Setop Impor Pangan di Debat Capres
14 Februari 2019 11:04 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Permasalahan impor pangan akan menjadi salah satu isu yang dibahas di debat capres 17 Februari 2019 mendatang. Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa mengimbau kepada kedua kandidat capres, Jokowi dan Prabowo tidak perlu berjanji untuk menghentikan impor pangan.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, kebijakan tersebut sulit untuk dihindari. "Tidak usah berjanji untuk mengurangi impor, karena itu dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan," kata Dwi Andreas di Jakarta, Rabu (13/2).
Dwi mengungkapkan bahwa ketergantungan pemerintah terhadap impor pangan makin tinggi, karena produksi dalam negeri yang belum memadai. Di sisi lain, pemenuhan pasokan melalui impor sangat penting untuk menjaga inflasi dari bahan makanan.
"Kita mulai masuk dalam jebakan impor, karena impor meningkat sebanyak empat juta ton untuk 21 komoditas pangan dalam periode 2017-2018," lanjut Dwi Andreas
Ia menganggap janji kampanye untuk mulai mengurangi impor secara bertahap lebih realistis karena masih mungkin tercapai melalui pemenuhan dalam negeri. Jadi kedua kandidat dirasa tidak perlu mengumbar janji untuk menghentikan impor pangan di debat capres nanti.
ADVERTISEMENT
"Semua tentu berharap impor turun, tapi tidak usah muluk-muluk dan tidak realistis, seperti target impor menurun 10 persen, misalnya," katanya.
Namun Dwi tidak memungkiri upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri, bukan merupakan tindakan yang mudah. Mengingat luas lahan pertanian yang semakin berkurang.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.