Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kegigihan Warga Bogor Ubah Selokan Kumuh Jadi Kolam Ikan
8 September 2018 10:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Pemandangan berbeda terlihat di Kampung Naringgul Ciasin RW 10, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selokan yang dulu kumuh, kini disulap menjadi kolam yang dihuni oleh beragam jenis ikan. Mulai dari nila, gurame, hingga ikan mas dikembangbiakkan di selokan.
ADVERTISEMENT
Ikan-ikan air tawar itu dipanen tiap 4 bulan sekali, lalu dijual ke pasar untuk meningkatkan perekonomian warga.
Membersihkan selokan dan menjadikannya sebagai tempat budidaya ikan merupakan salah satu tujuan dari program ecovillage yang diterapkan di Desa Bendungan.
Ecovillage adalah program pengembangan desa berbudaya lingkungan dengan pengelolaan yang sesuai dengan kaidah konservasi, pemanfaatan serta pemulihan lingkungan. Nantinya, Ecovillage berubah menjadi sebuah interaksi antara manusia dengan lingkungan.
Di Desa Bendungan, masyarakat telah menerapkan program Ecovillage sejak tahun 2016. Program tersebut digunakan sebagai sarana edukasi untuk menjaga lingkungan juga mengolah sampah dengan benar.
Ialah Edy Yuhri, Ketua RT 03 Desa Bendungan bersama 20 warga lainnya menjadi pencetus program apik itu.
ADVERTISEMENT
"Ecovillage ini tugasnya mengubah mindset masyarakat bagaimana cara membuang sampah yang benar dan jangan membuang sampah sembarangan serta bagaimana mengolah sampah dari sumbernya,” ujar Edy saat ditemui kumparan pada Kamis (9/8).
“Untuk membantu program pemerintah dalam hal pengurangan sampah khususnya di Kabupaten Bogor yaitu Kabupaten Bogor bebas sampah tahun 2020," lanjutnya.
Bukan tanpa tantangan, berbagai penolakan sering ditemui oleh Edy dan kawan-kawan. Namun Edy tak menyerah. Ia memilih mempertahankan program yang ia percayai akan berdampak baik bagi lingkungan dan masyarakat.
“Sebab kalau daerah itu kotor maka akan timbul berbagai macam penyakit. Nah untuk menjadikan daerah itu bersih, itu ya tidak mudah. Tantangannya cukup berat, mengajak masyarakat itu tidak mudah,” tutur Edy.
ADVERTISEMENT
Menurut Edy, dulu, pada tahun 2015 kondisi selokan di Desa Bendungan memprihatinkan. Kebiasaan warga membuang sampah ke selokan, membuat selokan tersebut menjadi sarang penyakit. Kemudian muncul kepedulian dari Edy dan kawan-kawan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat serta menyelamatkan lingkungan.
"Semua orang membuang sampah ke sungai, karung, pampers. Nah itu sangat menjijikkan. Kita lakukan cross check ke lapangan, dan menyimpulkan saat ini yang harus segera dilakukan adalah penanganan sampah," lanjut Edy.
Sedikit demi sedikit, perubahan baik itu dirasakan oleh warga setempat. Selokan menjadi bersih, masyarakat semakin peduli dengan kebersihan lingkungan serta perekonomian yang kian melambung jadi nilai tambah dari program ecovillage.
Selain budidaya ikan dan membersihkan selokan, program lainnya yang dijalankan ialah bank sampah dan penghijauan.
ADVERTISEMENT
“Kita ada program lain namanya bank sampah dan penghijauan. Masyarakat dianjurkan untuk menanam tanaman hijau, khususnya tanaman-tanaman sayuran baik hidroponik maupun pakai polybag dengan bahan-bahan bekas itu salah satunya,” kata Edy.
Sementara itu, bungkus-bungkus plastik digunakan sebagai bahan baku membuat tas, aksesoris dan vas bunga.
“Bekas bungkus kopi, bekas sabun cuci piring itu kita daur ulang untuk menjadi tas, dompet. Paling tidak, yang selama ini tidak terpakai, biar masyarakat melihat, oh ternyata bisa dipakai, bisa dimanfaatkan begitu,” tutur Edy.
Kerja keras Edy dan kawan-kawan mulai membuahkan hasil. Desa Bendungan diganjar dua penghargaan tingkat Provinsi Jawa Barat dan menjadi desa percontohan Ecovillage di Jawa Barat.
Selanjutnya Edy dan kawan-kawan akan mensosialisasikan program Ecovillage ke desa-desa di wilayah Jawa Barat.
ADVERTISEMENT