Kejutan Kartu Kuning untuk Jokowi di UI

3 Februari 2018 7:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kartu kuning dari Ketua BEM UI untuk Jokowi (Foto: Dok. BEM UI)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu kuning dari Ketua BEM UI untuk Jokowi (Foto: Dok. BEM UI)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mendapat kejutan kala menghadiri Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia. Saat Jokowi baru saja selesai pidato di area Balairung UI, ada seorang mahasiswa yang berdiri kemudian memberikan kartu kuning untuk Jokowi.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang berdiri memberikan kartu kuning tersebut adalah Ketua BEM UI 2018. Ia bernama Zaadit Taqwa yang merupakan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Dalam video yang tersebar, Zaadit tampak berdiri seorang diri saat Jokowi baru saja menyelesaikan pidatonya. Ketika Jokowi menyalami Rektor UI Muhammad Anis, Zaadit masih tampak berdiri.
Zaadit Taqwa (kedua dari kiri) (Foto: Instagram/ @zaaditt)
zoom-in-whitePerbesar
Zaadit Taqwa (kedua dari kiri) (Foto: Instagram/ @zaaditt)
Ketika Paspampres mendatangi Zaadit dan memintanya untuk duduk, pemuda tersebut masih tetap berdiri dan malah melakukan aksi mengejutkan. Ia tiba-tiba mengangkat kartu kuning.
Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Averous Noor Esa, mengatakan aksi Zaadit memberikan kartu kuning kepada Jokowi sebagai bentuk peringatan dari mahasiswa.
"Di dalam Balairung memang gimmick-nya kita mengeluarkan kartu kuning untuk Jokowi. Kenapa kartu kuning? Ini peringatan untuk Jokowi. Karena sudah melakukan beberapa pelanggaran," kata Averous saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (2/2).
ADVERTISEMENT
Pelanggaran yang dimaksud Averous terkait tiga isu. Isu yang pertama adalah fenomena gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat, Papua. Pelanggaran berikutnya, lanjut dia, soal usulan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo soal jenderal dari Polri yang bakal menjadi Penjabat Gubernur.
"Yang ketiga Permenristekdikti tentang Organisasi Mahasiswa yang kami nilai memberangus kegiatan mahasiswa," ungkap dia.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti, mengatakan aksi yang dilakukan mahasiswa Fakultas MIPA UI itu merupakan salah satu cara untuk menunjukkan aspirasinya.
"Itu hanya aspirasi pribadi. Harusnya kan disampaikan dengan aturan. Jadi sebenarnya tidak ada apa-apa. Itu bukan aspirasi UI," ucap Rifelly saat dihubungi kumparan (kumparan.com).
Merespons aksi Zaadit, juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi, memastikan sang orang nomor satu tidak tersinggung atau marah. Hanya saja, rencana mantan Gubernur DKI Jakarta untuk bertemu BEM UI terpaksa dibatalkan.
ADVERTISEMENT
"Terhadap aksi ini Presiden Jokowi biasa saja, tidak tersinggung," kata Johan Budi.
"Sebenarnya sudah dijadwalkan Presiden menerima Ketua BEM selepas acara, karena katanya ada yang mau disampaikan dari BEM UI kepada Presiden. Tapi, tidak tahu tiba-tiba saat acara di dalam (Balairung UI), ada mahasiswa yang mengacungkan buku berwarna kuning. Dari penjelasan yang ada, itu buku isinya lagu-lagu," pungkas Johan.