Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Pasukan elite TNI kini berjumlah empat setelah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI. Pasukan elite yang merupakan gabungan dari pasukan elite TNI AD, TNI AU dan TNI AL itu diklaim memiliki keberhasilan tugas 100 persen.
ADVERTISEMENT
“Ciri dari Koopssus TNI seperti yang saya sampaikan adalah kecepatan dan kemungkinan hasil persentase mendekati 100 persen. Kecepatan adalah ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri, Panglima TNI langsung bisa memerintahkan untuk bergerak dengan cepat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat wawancara cegat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7).
Hadi menjelaskan Koopsus TNI memiliki 400 anggota surveillance dan satu kompi penindak. Satuan ini dibentuk dalam wadah Badan Pelaksana Pusat sehingga mereka berada di Mabes TNI. Ketika dibutuhkan, Panglima TNI atas izin Presiden RI bisa menggunakan satuan tersebut.
“Kemudian kalau ada pertanyaan bahwa bagaimana dengan pasukan-pasukan khusus di 3 matra, secara materiil sama, adalah pasukan khusus. Namun kita tingkatkan lagi di tataran Mabes TNI, karena ancamannya juga berbeda karena ada ancaman dari darat, laut, maupun udara,” kata Hadi.
ADVERTISEMENT
“Sehingga diperlukan interoperabilitas, kesamaan, dan TNI menyiapkan doktrin, kemudian sarana dan prasana untuk kemudian menggerakkan pasukan khusus tersebut. Itu yang paling penting,” tambah Hadi.
Koopsus sendiri memiliki tugas untuk mengatasi terorisme yang mengancam kedaulatan bangsa. Mereka juga bisa bertugas di luar negeri.
“Tugas fungsi adalah penangkal, penindak, dan pemulih. Penangkalnya di dalamnya adalah surveillance, yang isinya intelijen, 80% kita laksanakan adalah surveillance atau observasi jarak dekat dan 20% penindakan. Sehingga intelejen ada di fungsi penangkalan,” kata Hadi.
Hadi mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Polri terkait peran Koopsus tersebut.