Kematian Randi Harus Diusut, Jangan Seperti Tragedi Trisakti

28 September 2019 7:20 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah almarhum Immawan Randi (21) dibawa ke ruang jenazah RS Abunawas Kendari, Kendari. Foto: ANTARA FOTO/Jojon
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah almarhum Immawan Randi (21) dibawa ke ruang jenazah RS Abunawas Kendari, Kendari. Foto: ANTARA FOTO/Jojon
ADVERTISEMENT
Amnesty International Indonesia mendesak pemerintah dan aparat mengusut tuntas kasus kematian mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO), Himawan Randi (21), yang tertembak mati.
ADVERTISEMENT
Randi tewas dalam kericuhan di area luar Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, saat ia tengah berunjuk rasa menolak revisi UU KPK hingga RKUHP, Kamis (26/9), pukul 15.30 WITA.
Mahasiswa berjalan menuju gedung DPRD Sulawesi Tenggara untuk melakukan aksi unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
"Negara harus bertanggung jawab. Pemerintah, DPR, dan jajaran penegak hukum harus mengusut dan mengadili pelakunya. Jangan sampai tragedi ini menjadi tragedi Trisakti, Semanggi, dan lain sebagainya yang hingga kini tidak dipertanggungjawabkan oleh negara," ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, kepada kumparan, Jumat (27/9).
Menurut Usman, demonstrasi mahasiswa di seluruh daerah jelas membela agenda reformasi. Ia menilai, ribuan mahasiswa satu suara untuk menjunjung penghormatan hak asasi, pemberantasan korupsi, hingga perlindungan sumber daya alam.
"Gugurnya beberapa dari mereka harus dipertanggungjawabkan dengan menegakkan hukum dan keadilan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Luka tembak Randi berada di dada sebelah kanan. Polda Sultra sudah memastikan anak seorang nelayan itu tertembak peluru tajam.
Bahkan tak hanya Randi, mahasiswa lain juga menjadi korban. Muh Yusuf Kardawi (19) meninggal dunia setelah menjalani operasi akibat luka serius di bagian kepala.
Yusuf yang juga satu almamater dengan Randi, berada di lokasi yang sama dengan Randi saat unjuk rasa. Kala itu, unjuk rasa berakhir ricuh dan terjadi gesekan dengan aparat.
Seorang mahasiswa Universitas Haluoleo menangis di depan ruang gawat darurat RS Ismoyo Kendari menanti jenazah rekannya yang tewas tertembak di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Bahkan seorang ibu hamil yang sedang tertidur di rumahnya di Kendari juga terkena peluru nyasar. Lokasi rumah ibu itu berada tak jauh dari DPRD Sultra.
Sebagai pengingat, Tragedi Trisakti merupakan peristiwa penembakan yang terjadi pada 12 Mei 1998. Empat mahasiswa menjadi korban tembak mati saat demonstrasi menuntut Presiden ke-2 RI Soeharto lengser. Namun hingga kini, siapa dan apa motif penembakan itu belum terungkap.
ADVERTISEMENT