Kemenhub Kaji Komparasi Sistem Ganjil Genap dan One Way Saat Mudik

6 Mei 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan di Tol Cikampek Jelang Mudik Lebaran Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan di Tol Cikampek Jelang Mudik Lebaran Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah menyusun strategi untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran 2019, khususnya di jalan tol. Sampai saat ini, pemerintah masih mempertimbangkan untuk menerapkan antara sistem arus mudik ganjil genap dan satu arah (one way).
ADVERTISEMENT
“Kita merumuskan kemungkinan potensi ganjil genap sebagai pembanding, karena 2 tahun lalu kita berpengalaman skema one way. Kita bahas mengomparasikan skema ganjil genap dan one way,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub RI Budi Setyadi saat menggelar konferensi pers di Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setyadi Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Wacana penerapan kedua sistem ini masih terus dipertimbangkan. Mengingat, arahan Presiden Jokowi, puncak arus mudik diupayakan tidak terpusat di jalan tol saja.
“Prinsipnya, apa yang jadi arahan Presiden kita ingin men-share kendaraan itu tidak melulu melalui jalan tol, hasil survei litbang kemarin menunjukan 40% (pemudik) akan menggunakan jalan tol,” jelas Budi.
“Kita ingin membagi sebagian jalan tol sekaligus menghidupkan UMKM yang ada di jalan arteri,” sambungnya lagi.
ADVERTISEMENT
Budi mengatakan untuk penerapan sistem one way, mulai dari panjang hingga ruas-ruas jalur, tidak akan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bedanya, akan ada sosialisasi jauh-jauh hari sebelum sistem tersebut diterapkan.
“Yang kali ini panjang juga, tetapi informasi awal kepada masyarakat untuk mengetahui one way kita akan lakukan sosialisasi (terlebih dahulu), kalau tahun kemarin kita lihat situasi baru (kita terapkan) one way,” kata Budi.
“Sekarang kita tentukan waktunya, harinya tanggalnya, jamnya kita tentukan, kemudian kilometernya juga kita tentukan,” ujar Budi.
Macet di tol fungsional Salatiga-Kartasura. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Sementara, untuk sistem ganjil genap akan diberlakukan aturan hanya kendaraan ganjil yang dapat melintasi tol di tanggal ganjil, begitu pula sebaliknya. Kendaraan yang tidak dapat melintasi tol diharapkan dapat melewati jalur nasional.
ADVERTISEMENT
Budi memastikan kesiapan jalan-jalan di jalur nasional untuk menghadapi arus mudik lebaran. Meskipun masih ada beberapa ruas yang memerlukan perhatian khusus.
“Untuk jalan nasional sudah disampaikan Dirjen PUPR dan Bina Marga, kecuali ruas jalan ke Ajibarang itu ada beberapa overlay diganti dan dibangun dengan menggunakan beton, sekarang masih dalam proses tapi disampaikan 1 minggu sebelum lebaran sudah bisa selesai,” kata Budi.
“Jakarta Jatim secara umum cukup bagus hanya problemnya kalau nanti menggunakan jalur Bekasi dan Karawang menyangkut kepadatan karena di sana pemukiman cukup banyak sehingga kelancaran terhambat, tapi kondisi infrastruktur jalannya siap,” sambungnya lagi.
Budi menegaskan pemerintah masih membahas lebih dalam sistem apa yang akan diterapkan untuk arus mudik 2019.
ADVERTISEMENT
“Ini masih belum final. Jadi minggu ini akan kita coba finalisasi, akan kita presentasikan ke Menhub dan Kapolri,” ucap Budi.