Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kemenhub Sebut Crane di Matraman Jatuh Bukan karena Proyek Dikebut
4 Februari 2018 16:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam, mendatangai lokasi jatuhnya crane proyek double double track (DTT) di Matraman, Jakarta Timur. Edi ingin melihat langsung kondisi terkini di lokasi.
ADVERTISEMENT
Usai meninjau jatuhnya crane, Edi mengatakan target pembangunan DTT di Matraman pada 2018. Tapi, Edi memastikan jatuhnya crane bukan karena pengejaan proyek yang dikejar waktu sehingga melewatkan standar keselamatan.
"Enggak, enggak ada, SOP-nya tetap dijalani. Enggak ada istilah karena mau buru-buru enggak jalani SOP," kata Iwan saat meninjau lokasi, Minggu (4/2).
Pembangunan DTT PT KAI memang tidak hanya sebatas di Matraman saja. Pembangunan DTT sampai ke Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Untuk segmen ini ya (rencananya) akhir tahun ini selesai, kan DDT sampai Cikarang," tambah Edi.
Edi sudah meminta tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab jatuhnya crane ini. Hanya saja, tim belum bisa masuk karena lokasi masih digaris polisi.
ADVERTISEMENT
"Kita dari Kementerian Perhubungan sedang menurunkan KNKT. KNKT sudah memasuki lokasi tapi belum bisa memasuki dari dekat karena sudah di-police line," tutur Edi.
Sebagai langkah awal, Edi akan memperbaiki posisi crane yang jatuh. Sehingga tidak ada lagi korban akibat kecelakaan kerja.
"Kita lihat posisi alat ini kan miring. Nanti akan kita luruskan dulu jangan ada korban-korban lagi," ucap dia.
Sebelumnya, crane di Matraman, Jakarta Timur jatuh pada Minggu (4/2) pukul 05.00 WIB. Crane itu tengah membangun DDT milik PT KAI di KM 1+300.
Akibat kecelakaan ini, 4 pekerja tewas. Dua orang tewas di lokasi kejadian, sedangkan dua lainnya tewas di rumah sakit RS Premier Jatinegara dan RS Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT