Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh Menjelang Hari Raya Nyepi di Tuban, Bali

7 Maret 2019 2:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan pawai ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi di Tuban, Bali, Rabu (6/3). Foto: Denita Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan pawai ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi di Tuban, Bali, Rabu (6/3). Foto: Denita Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menyambut Hari Raya Nyepi 1941 Saka, masyarakat di Kawasan Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, memadati Jalan Raya Tuban untuk menyaksikan pawai Ogoh-ogoh, dan tari .
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Rabu (6/3), antusias masyarakat semakin terlihat sejak pukul 18.00 WITA. Mereka rela menunggu selama dua jam demi mendapatkan foto bersama pawai Ogoh-ogoh. Dalam pawai kali ini, terdapat 10 Ogoh-ogoh hasil karya anak muda Tuban yang dipamerkan.
Pawai dimulai setelah seorang pembaca acara mengumumkan lewat pengeras suara yang diikuti peserta untuk langsung berbaris, mengangkat Ogoh-ogoh diiringi tarian, dan gamelan.
Perayaan pawai ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi di Tuban, Bali, Rabu (6/3). Foto: Denita Matondang/kumparan
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut memeriahkan pawai. Mereka mengenakan pakaian adat Bali sambil membawa obor, dan alat musik yang terbuat dari bambu. Acara semakin meriah saat penampilan sentra tari yang menceritakan lahirnya tokoh pewayangan bernama Bhoma.
Untuk menggambarkan lahirnya Bhoma, panitia membuat Ogoh-ogoh berbentuk babi hitam, dan angsa putih. Sejumlah miniatur bunga juga ditampilkan untuk memperhias panggung, dan menciptakan kesan berada di alam bebas.
ADVERTISEMENT
Selama hampir lebih dari 30 menit tarian itu berlangsung, seluruh warga larut menyaksikan kisah pewayangan Bhoma.